Surabaya, IDN Times - Mural di Jalan Gubeng Pojok Surabaya dicoret-coret orang jahil. Mural tersebut baru jadi pada akhir Oktober 2028 lalu, tapi belum sepekan menghiasi Kota Surabaya, karya seni itu telah menjadi sasaran pelaku vandalisme.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya tengah memburu pelaku vandalisme tersebut. Bahkan, sejumlah CCTV pun dipasang di lokasi itu untuk mencari pelakunya. "Ini saya minta dari CCTV proses sampai dapat hukumannya, jangan ringan-ringan. Sing abot tenan (yang berat beneran), ngerusak fasilitas umum," ujar Eri, Selasa (4/11/2025).
Eri menyebut, mural adalah karya seni yang perlu dihargai. Terlebih, seniman yang membuat mural harus beberapa hari tidur di lokasi untuk menyelesaikan karya tersebut. "Sing mural iki sakno (yang mural ini kasian). Sampe gak turu-turu ngono, arek-arek sampe kesel. Mari ngono di vandalisme, waduh," kata Eri.
Mural itu berisi berbagai gambar tentang Kota Surabaya, mulai tempat wisata, kuliner, suporter sepak bola, kesenian dan lain sebagainya. Menurut Eri gambar-gambar itu memili filosofi keberagaman. "Surabaya itu beragam, tempat wisatanya dan tempat wisata itu adalah bertemunya orang yang beragam. Dari beragam agama, beragam suku sehingga untuk menyatukanlah tempat-tempat wisata itu. Ya kita harus menjaga Surabaya bareng-bareng," jelasnya.
Eri menyebut, saat ini pelaku sedang diburu oleh Satpol PP dan Diskominfo Surabaya. Sebab, pelaku telah merusak fasilitas umum. "Nanti teman-teman yang sudah dapat itu (pelaku vandalisme), dicari. Saya bilang sama Satpol PP dan Kominfo, goleki sampai ketemu. Karena ini merusak fasilitas umum. Sing wis dibangun duit negara, soro-soro (yang sudah dibangun uang negara susah-susah)," jelasnya.
Saat pelaku telah tertangkap, ia bakal membawa pada pelaku ke ranah hukum. Ia tak akan memberi ampun pada pelaku. "Tak pidanano (saya pidanakan). Makanya aku sudah minta untuk masukkan itu.Karena merusak fasilitas, semua bisa masuk kategori pidana," pungkas dia.
