Surabaya, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur menyerukan Tiongkok untuk lebih terbuka menanggapi isu diskriminasi serta pelanggaran HAM terhadap etnis Muslim Uighur di Xinjiang. Klarifikasi dari Tiongkok merupakan bentuk tabayun menanggapi kabar soal Uighur yang berseliweran di dunia maya.
“Kami memohon kepada Tiongkok agar mengklarfikasi isu-isu tentang kekerasan yang terjadi kepada Muslim Uighur. Infonya kan simpang siur, makanya harus diklarifikasi secara transparan,” kata Sekretaris MUI Jawa Timur Muhammad Yunus, saat konferensi pers di kantornya, Jumat (20/12).