Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ustaz Choliq Idris saat ngaji bareng mualaf di studi digital MAS. (Dok. Ust. Choliq Idris)

Surabaya, IDN Times - Ada saja pengalaman Kepala Seksi Ibadah dan Dakwah Masjid Al-akbar Surabaya (MAS), Ustaz Choliq Idris. Dia pun membagikan beberapa kisahnya selama 15 tahun menjadi pembina mualaf. Salah satunya ketika membimbing seorang Kristen bernama Muhammad Sholeh untuk masuk Islam.

Ustaz Choliq mengaku sempat heran dan menanyakan kepada Sholeh perihal namanya yang laiknya umat Islam. Ternyata, sewaktu lahir dia diberi nama pamannya yang beragama Islam. Namun kedua orangtua Sholeh sendiri beragama Kristen.

1. Mengaku sempat ikut kenakalan remaja

Ilustrasi Miras (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Sebelum masuk Islam, Sholeh curhat kalau sejak kecil hingga remaja jarang ke gereja. Dia bahkan sempat dalam lingkaran kenakalan remaja. Seperti minum-minumam keras dan lain sebagainya. Menuju ke usia dewasa, Sholeh terketuk hatinya.

"Dia (Sholeh) bilang main ke rumah temannya yang sempat hura-hura dulu, kemudian temannya pamit mau salat dulu," kata Ustaz Choliq.

"Dia terenyuh karena temannya banyak berubah, sementara dia sendiri lari dari agama," dia melanjutkan.

2. Cerita pernah ateis selama setahun

Editorial Team

Tonton lebih seru di