Infografis data penelantaran anak di Jatim. (IDN Times/Shakti).
Banyaknya anak-anak yang dirawat di UPT PPSAB Sidoarjo yang dinaungi Dinsos Jatim ini sejalan dengan fenomena pembuangan dan penelantaran bayi yang masih marak di Jatim. Terbukti selama Januari hingga Juni 2025 ini, Dinsos Jatim menerima 47 anak. Rinciannya sebanyak 33 laki-laki dan 14 perempuan. Selain itu juga terdapat 13 anak yang difabel.
Sementara berdasarkan usia, anak-anak usia 0 - 6 bulan sebanyak 17 anak. Kemudian usia 6 bulan - 2 tahun sebanyak 14 anak dan usia 2 - 5 tahun sebanyak lima anak. Serta yang di atas 5 tahun sebanyak 11 anak.
"Memang yang paling banyak dirawat di UPT kami usia bayi dan balita," ungkap Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani.
Novi--sapaan karib Kepala Dinsos Jatim- menambahkan, bayi-bayi tersebut dipastikan dirawat oleh para pengasuh di UPT PPSAB Sidoarjo dengan baik. "Kami pastikan bayi dirawat baik. Namun ini seharusnya jadi perhatian serius,” katanya.
Beberapa bayi yang diterima pihaknya tersebut memiliki berbagai latar belakang. Ada yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, seperti bayi yang ditemukan dalam kardus di depan gudang kosong di Kabupaten Pasuruan dengan potongan plasenta yang masih menempel.
Selain itu, ada pula bayi yang diserahkan oleh Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PRS PMKS) Sidoarjo karena ibunya merupakan penerima manfaat di sana. "Dari Surabaya, ada bayi yang diserahkan karena ibu kandungnya pengidap gangguan jiwa," katanya.
Jika ada masyarakat berkeinginan untuk mengadopsi bayi. Novi menegaskan hal itu diperbolehkan. Namun mereka harus memiliki kesungguhan dalam merawat. Ada surat pernyataan yang harus ditandatangani.
"Kalau jumlah yang diadopsi tahun ini sudah ada 14 anak. Tahun 2024 lalu memang lebih banyak ada 23 anak dan tahun 2023 sebanyak 15 anak," ungkapnya.
Novi berkomitmen bahwa anak-anak yang dibuang ini akan diasuhnya. Kemudian dicarikan orang tua. Komitmen ini sudah berjalan sejak tahun 2009. Tercatat selama 2009 - 2025 sebanyak 593 anak dilayani. Dengan jumlah adopsi mencapai 424 anak.