Dok. IDN Times/Humas Banyuwangi
Sebelum potensi kebun dan susu kambing perahnya dikenalkan ke wisatawan, harga kopi rakyat di pasaran hanya sekitar Rp17-18 ribu. Dari situ, dia berinisiatif untuk membuat produk kopi yang dikemas sendiri, biji kering, sangrai, hingga giling sejak 2015, dari sebelumnya hanya dijual biji gelondongan.
"Kami bikin kemasan per 200 gram, harganya antara Rp40 ribu hingga Rp200 ribu, tergantung jenis kopinya. Dalam sebulan, produksi kami mencapai 1,5 kuintal," kata Hariyono.
Brand yang dijual adalah Kopi Lego (Lerek Gombengsari) dengan enam varian kopi, antara lain kopi luwak, kopi lanang, kopi arabika, kopi robusta, kopi leberica, dan house blend (campuran arabika dan robusta).
Sementara untuk paket wisatanya sendiri, Hariyono menawarkan jenis tracking kebun kopi, melihat petik kopi, pemrosesan biji kopi secara tradisional, hingga minum kopi, dan menyantap kuliner dan buah lokal khas Gombengsari.
"Kami juga menyiapkan homestay untuk menginap," jelasnya.