Mengintip Operasi Kista Tanpa Sebabkan Mandul di RSUD Banyuwangi

Banyuwangi, IDN Times - Dunia medis di Banyuwangi, Jawa Timur, semakin hari mengalami perkembangan. Selain dari segi sumberdaya, perkembangan juga meliputi fasilitas yang kian mumpuni. Di RSUD Genteng misalnya, terbaru, tim medis telah berhasil melakukan operasi kista kepada pasien segala usia. Dengan fasilitas yang ada saat ini, pasien wanita tidak perlu cemas kehilangan kesempatan mendapatkan keturunan.
1. Pasien BPJS jangan takut untuk berobat
Hasil wawancara IDN Times kepada Direktur RSUD Genteng, dr Siti Asiyah Anggraeni, mengungkapkan bahwa baru-baru ini tim medis sukses melakukan operasi kepada sejumlah pasien kista. Dengan peningkatan fasilitas ini, masyarakat Banyuwangi tidak perlu bingung mencari rujukan rumah sakit di luar daerah.
"Alhamdulillah semakin hari semakin bisa memberikan pelayanan masyarakat dengan lebih baik. Masyarakat Banyuwangi sudah tidak perlu lagi takut berobat atau operasi," kata dr Asiyah, Senin (21/8/2023).
Selain itu, RSUD Genteng juga melayani operasi pasien yang menggunakan layanan BPJS. Menurut dr Asiyah, salah satu yang menjadi penyebab pasien tak tertolong adalah faktor biaya, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Kekhawatiran seperti inilah yang dinilainya sebagai faktor penyumbang kematian dalam kasus kista.
2. Pasien di Banyuwangi tak risau mencari rujukan di luar
Dia mencontohkan, belum lama ini ada pasien wanita dengan usia 45 tahun yang mengeluhkan sakit di perutnya. Dari hari ke hari perut wanita tersebut semakin membesar hingga mirip orang hamil. Bahkan keluhan ini disertai dengan perdarahan saat haid yg memanjang dan jumlah perdarahannya jadi lebih banyak.
"Bahkan pada awal haid pasien juga mengeluhkan perdarahan yangg bergumpal-gumpal. Keluhan dirasakan sejak kurang lebih 6 bulanan ini. Kemudian pasien dirujuk dari puskesmas menggunakan BPJS ke RSUD Genteng," katanya.
Dari hasil pemeriksaan dokter, didapatkan ada tumor dengan ukuran diameter lebih dari 30 sentimeter. Setelah dievaluasi, tim medis selanjutnya melakukan operasi kistektomi. Yakni sebuah prosedur pengangkatan sumber penyakit tanpa harus melukai organ dalam.
"Dengan ukuran tumor sebesar itu saat ini operasi bisa dikerjakan di RSUD Genteng tanpa perlu dirujuk ke Surabaya, Malang atau Bali," jelasnya.
3. Pasien kista masih berkesempatan punya anak
Selain kasus pada wanita 45 tahun tersebut, ada juga pasien perempuan remaja berusia 20 tahun. Dalam dua bulan ini, remaja tersebut didiagnosa memiliki kista coklat dengan ukuran kurang dari 30 sentimeter. Secara garis besar, keluhan mereka hampir serupa dengan pasien kista pada umumnya.
"Ada juga kasus lain, yakni nona usia 19 tahun dengan kista di indung telur kanan dan kiri, saat operasi didapatkan kista berambut atau dermoid cyst," ungkapnya.
Selanjutnya, operasi pada kedua remaja perempuan ini dilakukan dengan metode kistektomi. Dengan prosedur ini, dr Asiyah menyebut, tim medis hanya mengambil kista atau tumor saja. Sementara untuk jaringan indung telur (reproduksi) tetap dipertahankan. Sehingga pasien tersebut masih berkesempatan untuk memperoleh keturunan.
"Harapannya ke depan fungsi reproduksi pada kedua gadis ini masih tetap baik dan masih bisa punya anak," jelasnya.