Koleksi piringan hitam di kantor RRI Surabaya, Rabu (9/3/2022). (Khusnul Hasana/IDN Times).
Kata Pataka, piringan hitam adalah media audio lawas yang memiliki kualitas yang hampir sama dengan suara aslinya. Sehingga dalam proses digitialisasi ini ia sangat berhati-hati agar kualitas suaranya tak rusak.
"Jadi sebelum direstotasi vinil harus dibersihkan terlebih dahulu, bisa menggunakan alkohol," kata Pataka.
Piringan hitam yang memiliki baret, biasanya tak bisa digunakan lagi. Vinil tersebut juga tak bisa didigitalisasi.
Setelah dibersihkan, piringan hitam akan distel di tuntabel atau alat untuk pemutar piringan hitam. Audio yang keluar dari alat tersebut disambungkan ke komputer.
"Jadi kayak orang rekaman, kalau mengubah menjadi digital itu pakai aplikasi adobe audition," tuturnya.
Proses digitalisasi ini memakan waktu kurang lebih 40 menit untuk setiap vinilnya. Namun, tergantung jumlah lagu dalam setiap piringan hitam. "Satu hari saya bisa melakukan digitalisasi 3 sampai 4 piringan hitam," kata Pataka.