Ngobrol Seru IDN Times "Benarkah Vaksin Penangkal Mujarab COVID-19?", Rabu (4/11/2020). Dok. IDN Times
Diah menyadari kalau kompleksitas menemukan vaksin kerap kali ditemui. Apalagi, vaksin yang satu ini berburu dengan waktu untuk bisa menuntaskan pandemik yang telah merebak. Maka dari itu, hal yang perlu dilakukan pertama adalah mengendalikan virus. Caranya dengan protokol kesehatan bagi masyarakat. Kemudian pemerintah meningkatkan rasio lacak, tes, dan isolasi.
“Pertama mengendalikan virus, kedua membuat vaksin. Dari WHO untuk atasi kompleksitas dibuat ACP akselator. Golnya menyelesaikan wabah. Ada COVAX platform, (isinya) ada tim produksi vaksin, imunisasi, dan distribusi vaksin nanti,” beber Diah.
Sama halnya Nidom, Diah mengingatkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan protokol kesehatan. Dia menyarankan supaya masyarakat dalam keadaan sehat, tetap memakai masker kain dengan rangkap tiga bahan. Jika punya komorbid atau penyakit penyerta, menggunakan masker bedah.
“(Kalau) Kerja di lingkungan padat atau dunia medis pakai N95. Kita cuci tangan sepanjang lagu happy birthday. Ketiga, jauhi kerumunan dan jaga jarak. Ini yang paling efektif. Yang harus dikerjakan (pemerintah) tingkatkan rasio tes, lacak, dan isolasi,” dia menambahkan.
Protokol kesehatan harus tetap dilakukan, meskipun nantinya sudah ada vaksin COVID-19. Sebab, meskipun sudah ada vaksin, virus tersebut tetap ada di sekeliling orang.
Infografis Gerakan 3M (IDN Times/Ryann Rezza Ardiansyah)
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.