Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi KTP (Foto: Istimewa)

Jember, IDN Times – Penipuan berbasis data kependudukan makin marajalela. Seperti yang dilakukan tiga orang di Jember ini yang memalsukan data Administrasi Kependudukan (Adminduk) untuk kredit. Ketiga tersangka berinisial YM, YY, dan TG merupakan warga Jember, Jawa Timur.

1. Pinjam kredit dengan KTP palsu

Ilustrasi KTP (Foto: Istimewa)

Kanitpidter Polres Jember, Ipda Kukun Waluwi Hasanudin membenarkan atas pengkapan terhadap tersangka tersebut. Ia mengatakan jika para tersangka merupakan sindikat penipuan modus pinjaman kredit perbankan. Dalam melancarkan aksinya, tersangka menggunakan data identitas dari masyarakat yang telah dipalsukannya.

"Berdasarkan hasil penyidikan, adminduk palsu digunakan untuk kepentingan pengajuan kredit ke bank," kata Kukun kepada IDN Times, Selasa (15/8/2023).

2. Penipuan terencana

ilustrasi penipuan (foto: freepik)

Menurut Kukun, ketiganya mendapatkan keuntungan besar dari aksinya tersebut. Selain itu, ketiganya juga berbagi peran tersendiri. Menurutnya, cara yang sering digunakan mereka adalah dengan menggunakan jasa pengajuan pergantian KTP tanpa syarat. Setelah mendapatkan informasi pribadi dari korban, akhirnya tersangka melakukan pengajuan KTP pengganti ke Dispendukcapil.

"Mereka berbagi peran, sebagai pembuat dan agensi yang meraup uang sampai ratusan juta rupiah, Selain itu, ada juga KK, KTP, surat keterangan cerai, dan rekening koran kredit bank," tambah Kukun.

3. Investigasi dilakukan setelah banyak kasus orang kehilangan KTP

ktp (ilustrasi: Freepik)

Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Jember Isnaini Dwi Susanti mengatakan jika kasus ini terbongkar setelah adanya kecurigaan setelah terjadi peningkatan permohonan pembuatan KTP baru yang signifikan.

Menurutnya, ada 29.000 orang yang mengajukan pembuatan KTP baru dengan alasan kehilangan. Atas alasan tersebut kemudian pihaknya melakukan pengecekan terhadap 30 orang pemohon. Hasilnya, 10 diantara orang tersebut mengaku tidak mengajukan pembuatan KTP baru.

"Ternyata dari 30 warga ada 10 warga yang mengaku tidak kehilangan KTP dan tidak pernah membuat pengajuan KTP baru. Ini kan berarti ada yang sengaja memalsukan identitas," ungkapnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team