Ilustrasi korban di rawat petugas medis (IDN Times/Sukma Shakti)
Sementara itu, terkait akurasi keberhasilan, Eriko mengatakan bahwa tidak bisa diukur dengan persentase. Semua bergantung pada faktor-faktor pendukung lainnya seperti cuaca, kondisi lingkungan, kadar air dalam tanah yang tentu berpengaruh pada kondisi fisik jenazah. Karena ketika sudah dimakamkan, jenazah melewati fase fisiologis.
"Dalam beberapa kasus kadang kondisi jenazah masih bagus dan itu sangat membantu. Namun, kadang kondisinya sudah tidak bagus," katanya.
Untuk proses pemeriksaannya sendiri cukup fleksibel. Semua bergantung pada sarana prasarana serta kondisi medan yang akan ditempuh. Jika memang memungkinkan, bisa saja jenazah yang sudah digali kemudian dibawa ke RS terdekat dengan lokasi pemakaman untuk dilakukan pemeriksaan forensik. Kendati demikian, jika memang tidak memungkinkan maka pemeriksaan bisa dilakukan di lokasi pemakaman.
"Semua bergantung pada situasi dan kondisi. Kalau untuk alat-alatnya bisa menggunakan yang portable. Setelah proses selesai jenazah bisa langsung dimakamkan kembali," tutupnya.