Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar. (IDN Times/Khusnul Hasana).
Sementara itu, Plt Direktur Riset dan Inovasi BRIN, Muhamad Amin mengatakan, dengan diresmikannya kebun raya ini ia berharap kebun raya tersebut menjadi wadah penelitian perguruan tinggi. Dari 46 kebun raya yang ada di Indonesia, belum ada kebun raya mangrove.
"Dari 46 kebun raya di Indonesia kebun raya mangrove kita belum punya, maka ini menjadi kebun raya mangrove secara nasional," terang dia.
Selain itu, ia juga berharap setelah kebun raya tersebut diresmikan oleh Megawati, nantinya pemerintah kota bisa eksplorasi berbagai jenis mangrove dari seluruh Indonesia untuk ditanam di Gunung Anyar. Sehingga akan semakin banyak koleksinya.
"Kalau ada masyarakat umum ingin berwisata atau mencari pengetahuan tentang mangrove dari wilayah mana bisa ke sini. Ini satu-satu-nya center untuk budidaya mangrove," tutur dia.
Amin menambahkan, aksesibilitas juga menjadi pertimbangan mengapa Gunung Anyar dipilih sebagai kebun raya mangrove. Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar terletak di perkotaan yang mudah dijangkau masyarakat.
"Kami berharap pengunjung banyak, bisa menambah tingkat pendapatan masyarakat, UKM ini masyarakat sekitar yang diberdayakan. Itu salah satu kelebihannya, kenapa kebun raya mangrove ini sepakat untuk dilaunching ya itu tadi aksesibilitas cukup mudah," pungkas dia.