Surabaya, IDN Times - Pemilihan Presiden 2019 menyisakan kurang dari satu pekan lagi. Dua kandidat paslon masih beradu mendapatkan hati para pemilihnya. Namun, kejutan justru dilontarkan Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir.
Soetrisno mengatakan kalau setengah warga Muhammadiyah sudah berpindah hati ke paslon Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal ini mengejutkan, karena sikap Muhammadiyah selama ini selaras dengan PAN yang notabene mengusung Prabowo-Sandiaga Uno.
"Warga Muhammadiyah yang jumlahnya besar ini, disurvei sebulan yang lalu masih 56 persen (dukung Jokowi-Ma'ruf), insyaallah saya yakin sekarang sudah 60 persen," ujarnya, saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Rabu (10/4).
Soetrisno juga mengaku optimis jika suara Jokowi-Ma'ruf Amin akan terus meningkat. Hal ini tak lepas dari sikap para tokoh Muhammadiyah yang sudah di kubu paslon nomor urut 01 ini.
"Muhammadiyah punya orang-orang yang deket dengan Pak Jokowi, ada Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy, ada Buya Syafi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Malik Fajar, dan ada KEIN Soetrisno Bachir," ungkal Soetrisno.
Meski begitu, Soetrisno tetap menyadari jika memang Muhammadiyah ke kubu paslon nomor urut 02. Namun perbedaan pilihan ini tidak dipermasalahkan olehnya. Ia mencontohkan seperti halnya Nahdlatul Ulama (NU).
"Karena ini organisasi besar NU dan Muhammadiyah, pasti ada yang di 01 ada yang di 02, tapi saya menyampaikan, mayoritas itu adalah ke Pak Jokowi-Ma'ruf, tidak mungkin 100 persen tapi mayoritas, artinya lebih dari setengah," kata Soetrisno.
Sementara dari hasil survei yang dirilis oleh Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya yang dilakukan pada 5-20 Maret 2019 masih menempatkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di peringkat teratas dengan tingkat elektabilitas sebesar 56,8 persen. Sedangkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi sebesar 38,3 persen.