Malang, IDN Times - Wilayah Kota Malang kini banyak terjadi aksi penjambretan. Jika sebelumnya ibu-ibu penderita stroke yang jadi korban penjambretan. Kini, ibu-ibu yang tengah berbelanja sayur di Jalan Pelabuhan Ketapang, Kelurahan Bakalankrajan, Kecamatan Sukun, Kota Malang jadi korban.
Malang Rawan Jambret, Kini Ibu-ibu yang Beli Sayuran Jadi Korban

1. Korban bercerita jadi korban penjambretan pada pagi hari saat berbelanja sayuran
Korban yang bernama Sumiati (60) menceritakan jika kejadian ini terjadi pada Selasa (21/1/2025) pukul 05.30 WIB. Saat itu ia tengah berbelanja sayur di pedagang sayur dengan pikap putih yang biasa berhenti di depan Balai RW.4 Kelurahan Bakalankrajan. Kemudian ada 2 orang berboncengan menaiki sepeda motor sport yang berkendara di Jalan Pelabuhan Ketapang dari arah barat ke timur. Mereka kemudian mereka tiba-tiba putar balik di depan Balai RW.
Keduanya kemudian berhenti di belakang Sumiati dan langsung menarik kalung emas yang ia pakai. Yang menarik kalung Sumiati adalah orang yang dibonceng di belakang. "Saat itu saya masih memilah-milah dan memiliki sayur dan cabai. Tiba-tiba kalung emas saya ditarik dari belakang, mereka langsung kabur dengan sepeda motornya," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (22/1/2025).
Ciri-ciri pelaku sendiri keduanya memakai helm warna hitam dan celana jeans biru. Pelaku yang menyetir sepeda motor menggunakan jaket warna abu-abu dan yang belakang menggunakan jaket berwarna hitam.
2. Pelaku menjatuhkan liontin milik korban
Usai dijambret, Sumiati sempat syok dan tidak bisa bergerak sesaat, ia kemudian tersadar kembali saat mengetahui kalungnya sudah tidak ada di lehernya lagi. Ia lalu melihat ke tanah jika liontin kalung emasnya sudah terjatuh di tanah.
"Jadi kalungnya itu sebagian berhasil dibawa pelaku. Sebagian tali emas dan liontin jatuh ke tanah, langsung saya ambil lagi," jelasnya.
3. Korban diperkirakan rugi Rp3 juta akibat penjambretan ini
Sumiati mengatakan jika total berat kalungnya itu 7 gram, sementara yang dibawa pelaku sekitar Rp3 gram. Sehingga ia diperkirakan rugi sekitat Rp3 juta akibat kejadian ini.
"Saya belum membuat laporan resmi di Polsek Sukun. Tapi suami saya sudah berkomunikasi dengan pihak Bhabinkamtibmas," pungkasnya.