Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi makan bergizi gratis. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya)

Surabaya, IDN Times - Program makan bergizi gratis (MBG) belum  diterapkan di Surabaya pada Januari 2025 ini. Padahal, Badan Gizi Nasional berencana akan melaksanakan program tersebut serentak mulai Senin (6/1/2025). 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya belum menerima petunjuk teknis (Juknis) dari pemerintah pusat mengenai program tersebut. Sehingga, MBG belum dapat diterapkan di Surabaya bulan ini. 

"Nanti kami juga akan koordinasi dengan (pemerintah) provinsi dulu modelnya seperti apa, karena belum ada kepastiannya harus bagaimana," ujar Eri, Sabtu (4/1/2024).

Eri akan menunggu program kebijakan turunan lewat Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hal ini karena, sesuai rencana, program ini akan dimulai dengan diwakili setiap provinsi. 

"Kita sudah jalan uji coba dulu, beberapa kali dengan beberapa sekolah, nanti, kita belum dapat dari provinsi, uji coba sekolah mana saja dulu kita tunggu," jelasnya. 

Sembari menunggu jukknis dari pemerintah pusat, pihaknya kini sedang menyiapkan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang akan bekerjasama dalam program tersebut. UMKM yang belum memiliki NIB, akan segera dibuatkan. 

"Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Dinkopumdag) akan mendampingi proses pengurusan NIB. Setelah itu, kami akan melakukan pemantauan terhadap UMKM tersebut," ungkapnya. 

Rencananya, UMKM yang digandeng dalam program tersebut merupakan usaha yang sebelumnya mendukung program permakanan. Sesuai rencana, dana yang digelontorkan untuk program tersebut adalah Rp1 triliun. 

"Kalau ternyata uang yang kita putar cuma Rp100 miliar, maka kita tingkatkan Rp1 triliun. Ya kita munculkan lagi (UMKM) yang lainnya," imbuhnya. 

Sebelumnya, Badan Gizi Nasional menyebut program makan bergizi gratis atau MBG akan mulai dijalan pada 6 Januari 2025. Rencananya, program ini akan berjalan secara bertahap.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan, kini berbagai hal telah disiapkan untuk program tersebut. Saat program itu dimulai, makan bergizi akan diberikan secara merata dari Sabang sampai Merauke.

Nantinya, pemberian makan bergizi tersebut dilakukan secara bertahap. Tahap awal, program ini akan disalurkan kepada 3 juta penerima manfaat.  Adapun penerima manfaat itu bukan hanya siswa sekolah. Akan tetapi juga diberikan kepada santri di pesantren, ibu hamil, ibu menyusui dan balita.

Editorial Team