Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mahasiswa UB Sulap Kepompong Ulat Sutera Jadi Masker Pencegah TBC

Dok/ Istimewa
Dok/ Istimewa

Malang, IDN Times - Selama ini, masyarakat mungkin hanya berpikir bahwa kokon ulat sutera hanya bisa digunakan sebagai bahan dasar membuat kain. Namun, di tangan lima mahasiswa Universitas Brawijaya ini, kepompong atau kokon ulat sutera bisa memiliki manfaat lain yang selama ini jarang diketahui masyarakat.

Ya, di tangan Muhammad Andika Yudha Harahap, Velia Berliana, Hilmatul Ulya Al Ulumiyah, Siti Nur Ulfah dan Losendra Primamas Yonando, kokon Ulat Sutera bisa menjadi produk terapi yaitu berupa masker yang diklaim bisa mencegah penyakit TBC. 

1. Terdorong oleh tingginya penggunaan masker

Dok/ Istimewa
Dok/ Istimewa

Salah satu anggota tim dari, Andi Harahap menjelaskan bahwa latar belakang yang membuat dia dan keempat rekannya melakukan penelitian adalah karena selama ini masih tingginya impor masker.

Namun, masker yang selama ini digunakan tersebut masih belum banyak membantu pencegahan penyakit yang disebabkan oleh udara jenis R25 atau asap hasil pembuangan kendaraan bermotor.   Untuk itu, dirinya dan keempat rekannya tersebut tergerak untuk membuat sesuatu yang bisa memfilter jenis udara tersebut menggunakan bahan Kokon Ulat Sutera.

"Kualitas udara Indonesia semakin memburuk dan banyak mengandung partikel PM 2,5 yang menjadi sumber penyakit. Partikel tersebut 24 kali lebih kecil dari rambut dan ketika masuk ke tubuh dan mengendap di paru-paru  maka bisa memicu penyakit seperti stroke, kanker, gangguan pernapasan termasuk juga TBC dan batuk berdarah," papar Andi Hararap. 

2. Ciptakan masker untuk terapi kesehatan

Dok/ Istimewa
Dok/ Istimewa

Untuk itu, Andi dan keempat rekanya memanfaatkan Kokon Ulat Sutera untuk bahan dasar membuat masker. Ia menjelaskan bahwa Kokon Ulat Sutera mengandung 70-80 persen fibroin,  tahan oksidasi dan mampu menyerap kelembaban. Selain itu, Kokon juga mengandung asam amino yang memiliki kadar Ph hampir sama dengan kulit manusia. 

"Fungsi dari kokon ulat sutera di sini sebagai penangkap partikel berbahaya yang ada dalam udara," tambahnya. 

3. Desain serupa masker pada umumnya

Dok/ Istimewa
Dok/ Istimewa

Di sisi lain, untuk desain dari maskernya sendiri, Andika menjelaskan bahwa tak berbeda jauh dengan masker pada umumnya. Namun, untuk masker yang ia dan rekannya hasilkan tersebut terdapat tambahan kokon ulat sutera yang bertugas menyerap partikel berbahaya yang ada dalam udara agar tak sampai masuk ke dalam tubuh. 

"Masker ini juga tidak hanya menyerap partikel berbahaya. Tetapi juga bisa menjadi terapi yang merelaksasi sel saraf. Sehingga bisa mengurangi kepenatan dan stress pada satu individu," imbuhnya. 

4. Sabet medali emas

Dok/ Istimewa
Dok/ Istimewa

Dari kreasi tersebut, Andika dan keempat rekanya mampu menyabet medali emas pada ajang Indonesia International Invention Fair (I3F) di Universitas Machung. Tak tanggung-tanggung, mereka mampu mengalahkan lawan-lawan yang cukup tangguh dari berbagai negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Afrika dan juga Indonesia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfi Ramadana
EditorAlfi Ramadana
Follow Us