Batu, IDN Times - Sejumlah tempat wisata di Malang Raya tengah kebanjiran wisatawan saat libur panjang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Pasalnya ada 4 hari libur dari hari Jumat (6/6/2025) sampai Senin (9/6/2025). Tapi tampaknya berkah ini tidak begitu signifikan dirasakan para pengusaha hotel di Kota Batu.
Libur Panjang Idul Adha, Okupansi Hotel di Kota Batu Hanya 50 Persen

Intinya sih...
Tingkat okupansi hotel di Kota Batu hanya 50 persen sepanjang libur panjang Idul Adha 2025
Masyarakat lebih memilih habiskan liburan di rumah dibandingkan menginap di hotel
PHRI Kota Batu berharap industri perhotelan kian cerah kedepannya
1. Tingkat okupansi hotel di Kota Batu hanya 50 persen sepanjang libur panjang Idul Adha 2025
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi mengungkapkan jika libur panjang Idul Adha 2025 tidak begitu dirasakan dampaknya oleh pengusaha hotel di Kota Batu. Pasalnya tingkat okupansi hotel di Kota Batu sepanjang hari Jumat sampai Senin hanya sekitar 50 persen saja.
"Rata-rata tingkat okupansi hotel di Kota Batu untuk Idul Adha tahun ini hanya 50 persen sampai 52 persen. Kenaikannya tidak signifikan dibandingkan hari biasa," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (9/6/2025).
Tapi mengungkapkan jika tingkat hunian kamar hotel atau okupansi mengalami peningkatan sejak hari Sabtu menjadi lebih dari 50 persen. Pasalnya tingkat okupansi pada hari Jumat bahkan tidak sampai 50 persen.
2. Masyarakat lebih memilih habiskan liburan di rumah dibandingkan menginap di hotel
Sujud mengungkapkan jika penyebab tingkat okupansi hotel di Kota Batu tidak naik signifikan saat libur panjang Idul Adha 2025 karena masyarakat lebih memilih tinggal di rumah untuk menyembelih dan memasak daging hewan kurban. Ia mengatakan kalau hal ini adalah hal wajar, karena pada tahun-tahun sebelumnya juga sama.
"Karena mayoritas masyarakat kita adalah muslim, jadi memang sudah diperkirakan tingkat okupansinya tidak tinggi. Tapi memang ada peningkatan dibandingkan hari biasa, meskipun hanya sedikit," bebernya.
3. PHRI Kota Batu berharap industri perhotelan kian cerah kedepannya
Lebih lanjut, Sujud berharap kedepannya industri perhotelan dan restoran kian cerah kedepannya, pasalnya mereka sudah sangat terpuruk sejak Pandemik COVID-19 dari tahun 2020 sampai 2023. Pada 2024, industri hotel dan restoran mulai bangkit lagi, tapi pada 2025 daya beli masyarakat menurun sehingga okupansi hotel juga menurun.
"Sekarang tidak hanya daya beli melemah, pemerintah juga melakukan efisiensi. Sehingga pendapatan hotel berkurang, dampaknya jam kerja karyawan dikurangi, karena tidak ada tamunya," ujarnya.