Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat melakukan konferensi pers, Selasa, (7/7/2020). Dokumentasi Humas Pemprov
Maka dengan adanya pernyataan dua daerah telah herd immunity, menurut Deni hal itu menjadi klaim yang menyedihkan karena gubernur belum memahami konsep herd immunity. Kemudian ada kesan membuat pernyataan supaya kelihatan bagus bahwa ada daerah di Jatim sudah herd immunity.
"Padahal itu keliru besar. Statemen Gubernur membuat rakyat bisa tidak percaya kepada pemerintah kota atau kabupatennya,” katanya.
Deni menambahkan, saat ini, herd immunity melalui vaksinasi bukan lagi menjadi target, melainkan salah satu cara dalam pengendalian pandemik COVID-19. Munculnya varian baru dengan angka reproduksi yang tinggi, ada tiga metode pengendalian pandemi.
"Pertama, disiplin protokol kesehatan. Kedua, PPKM. Ketiga, vaksinasi untuk imunitas, Semestinya penjelasan komprehensif itu disampaikan gubernur,” pungkasnya.
Sebelumnya, Khofifah menyebutkan bahwa Kota Mojokerto dan KotaSurabaya sudah berada di fase herd immunity karena pencapaian vaksinasi sebesar 85 persen. Berikutnya Kota Surabaya menyusul dengan capaian vaksinasi 69,8 persen.
"Hari ini tetap jalan di Surabaya jadi mungkin hari ini sudah mulai masuk herd immunity. Karena itu akselerasi di Malang Raya itu menjadi sangat penting," sebutnya, Kamis (6/8/2021), saat meninjau vaksinasi di Universitas Brwaijaya.