Surabaya, IDN Times - Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Pol Toni Harmanto angkat bicara peristiwa ledakan bahan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Blitar pada Minggu (19/2/2023) malam. Menurutnya, peristiwa yang menewaskan empat orang itu akan jadi perhatian khusus dari Korps Bhayangkara.
Toni pun memberi peringatan kepada para pembuat dan penjual petasan yang ada di wilayah hukumnya. Dia tegas melarang peredaran petasan. Warning yang disampaikan ini seiring dengan kian dekatnya Bulan Ramadan dan Idul Fitri. Momen ini identik dengan kembang api maupun petasan.
"Mengingatkan kepada warga masyarakat yang masih menjual dan membuat petasan," ujarnya saat di Hotel JW Marriot Surabaya, Senin (20/2/2023).
Tak lupa, jenderal bintang dua ini menginstruksikan jajarannya termasuk 39 jajaran Polres di Jatim untuk melakukan razia petasan jelang Ramadan. "Kita akan lakukan itu (tindak tegas saat razia). Apalagi nanti menjelang puasa dan lebaran," tegas Toni.
Sekadar diketahui ledakan petasan terjadi pada Minggu (19/02/2023) malam. Besarnya ledakan membuat 25 rumah hancur. Selain itu beberapa rumah dan masjid juga mengalami kerusakan parah. Tak hanya itu, dalam kejadian ini ada empat korban tewas.
Para korban tewas di ledakan bahan petasan ini merupakan satu keluarga. Jenazah satu orang korban ditemukan dalam kondisi utuh. Sedangkan 3 lainnya terpental hingga sejauh 100 meter dari sumber ledakan.
Korban pertama yang ditemukan tewas adalah Sudarman. Lansia ini merupakan pemilik rumah tempat menyimpan bubuk petasan. Selain itu terdapat tiga orang lain yang berada di rumah tersebut. Mereka adalah Widodo dan Arifin yang merupakan anak Sudarman dan Wawa, kerabat ipar Arifin.