Lanud Iswahjudi Kirim 10 Pesawat Tempur dalam Sikatan Daya 2019

Madiun, IDN Times – Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi di Kabupaten Magetan memberangkatkan 10 pesawat tempur dalam latihan perang bertajuk ‘Sikatan Daya 2019’ di lapangan tembak Air Weapon Range (AWR) Desa Pandan Wangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Rabu (1/5). Pesawat itu di antaranya T-50i Golden Eagle dan Sukhoi SU-30.
Jet tempur itu di antaranya dipiloti Letkol Pnb Anjar, Mayor Pnb Agus Dwi, dan Kapten Pnb Panji. Masing – masing pesawat tersebut membawa bom seberat 1,5 ton untuk dilesatkan ke sasaran ARW Pandan Wangi.
1.Lanud Abdurachman Saleh memberangkatkan pesawat Super Tucano
Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Widyargo Ikoputra, mengatakan dalam ‘Sikatan Daya 2019’ AWR Pandan Wangi diibaratkan sebagai tempat negara penyerang. Itu merupakan skenario terpadu antarsatuan di lingkup Komando Operasi Angkatan Udara (Koops AU) II.
Satuan Komando itu mencakup wilayah Indonesia bagian timur yang meliputi seluruh Sulawesi, Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, sebagian Jawa Tengah, dan Papua. Koopsau II bermarkas di Makasar, Sulawesi Selatan.
“Selain 10 pesawat tadi, Lanud Abdurachman Saleh (Malang) juga memberangkatkan pesawat Super Tucano sebagai andalannya,” kata Iko, panggilan akrab Widyargo Ikoputra.
2.Sebagai upaya meningkatkan kemampuan penerbang tempur
Menurut dia, latihan yang rutin digelar ini bertujuan meningkatkan profesionalisme para penerbang tempur. Dengan begitu, kualitas mereka dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya wilayah udara kian terasah.
“Sehingga setiap penerbang tempur dapat melaksanakan misi dengan baik dan selamat,” ujar Iko dalam rilis yang diterima IDN Times, Jumat (3/5).
3.Hasil latihan masih bisa ditingkatkan lagi
Panglima Koopsau II Marsda TNI Henri Alfiandi menyatakan latihan ‘Sikatan Daya 2019’ dinyatakan selesai pada Kamis (2/5). Setelah evaluasi dilakukan kegiatan itu membuahkan hasil maksimal. “Cukup puas meski latihan ini masih bisa ditingkatkan lagi,” ujar dia dalam keterangan tertulis.
Menurut Henri, latihan perang merupakan salah satu bentuk meningkatkan skill dan profesionalisme para penerbang tempur. “Panglima TNI (Marsekal TNI Hadi Tjahjanto) juga berpesan kepada para penerbang untuk meningkatkan skill dan profesionalitasnya. Tentunya dengan batas limitasi,” ujar dia.