Surabaya, IDN Times - Arus lalu lintas di sejumlah wilayah wisata Jawa Timur terpantau padat menjelang perayaan Tahun Baru 2026. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur, Nyono, menyebut kawasan Malang Raya menjadi titik dengan kepadatan tertinggi, khususnya Malang, Batu, dan Malang Selatan.
“Kalau di Jawa Tengah padat di Jogja, di Jawa Timur arahnya ke Malang Raya. Kemarin sudah terlihat penuh, terutama menjelang Natal,” ujar Nyono, Rabu (31/12/2025).
Meski belum memegang angka volume kendaraan secara detail, Nyono memastikan kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut cukup signifikan. Dishub Jatim pun bersiap menghadapi lonjakan kendaraan saat malam pergantian tahun, terutama pada 31 Desember 2025.
Sebagai langkah antisipasi, Dishub Jatim menyiapkan skema rekayasa lalu lintas, termasuk kemungkinan penerapan sistem satu arah (one way) di jalur menuju kawasan wisata. Namun, kebijakan tersebut akan diberlakukan secara situasional. “Kalau memang sudah terlalu padat ke arah Kota Malang atau Batu, alternatif terakhir adalah one way. Tapi itu diskresi penuh dari Polres setempat, karena banyak juga masyarakat yang punya kepentingan menggunakan jalur tersebut,” jelasnya.
Selain rekayasa arus, Dishub Jatim juga menginstruksikan penyesuaian lampu lalu lintas di kawasan wisata. Lampu hijau untuk kendaraan yang masuk ke destinasi wisata diperpanjang guna mengurangi antrean, dan akan disesuaikan kembali saat arus balik. “Untuk yang masuk ke daerah wisata, lampu hijau kami perpanjang. Nanti saat arus keluar, hijau di arah sebaliknya yang ditambah,” terangya.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem pada Januari 2026, Dishub Jatim juga meningkatkan pengawasan keselamatan transportasi. Ramp check telah dilakukan di terminal tipe B, pool bus, serta lokasi wisata secara acak untuk memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan. “Kami pastikan sarana transportasi layak jalan. Pengemudi juga diingatkan untuk istirahat jika lelah, karena faktor kelelahan dan cuaca sangat berpengaruh terhadap kecelakaan lalu lintas,” tegas Nyono.
Terkait wisata pantai, khususnya di Malang Selatan, Dishub Jatim mengingatkan potensi bahaya gelombang tinggi yang bisa muncul secara tiba-tiba akibat hujan ekstrem. Ia mengimbau pengelola dan wisatawan agar tidak beraktivitas di luar pengawasan petugas. “Kami minta masyarakat tidak terlalu jauh dari area pengawasan. Gelombang tinggi bisa datang mendadak, begitu juga banjir dari hulu di lokasi arung jeram,” katanya.
Dishub Jatim juga meminta seluruh peringatan keselamatan di kawasan wisata dipasang secara jelas agar mudah dibaca pengunjung. “Peringatan itu penting supaya masyarakat tahu dan waspada. Keselamatan tetap harus jadi prioritas utama saat libur panjang dan Tahun Baru,” pungkas Nyono.
