Kebakaran di lapangan Stadion Kanjuruhan pada Minggu malam. (IDN Times/istimewa)
Saksi mata kejadian, Dion (30) menceritakan jika awalnya peringatan 1 tahun Tragedi Kanjuruhan berjalan kondusif. Doa bersama dilaksanakan sekitar pukul 18.00 WIB dan 21.00 WIB. Selain itu, doa bersama juga diikuti menyalakan lilin sebagai tanda duka.
"Tapi sekitar pukul 21.45 WIB beberapa orang tiba-tiba masuk ke dalam Stadion Kanjuruhan. Posisi mereka juga masih membawa lilin," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (2/10/2023).
Dion lalu mengungkap jika tiba-tiba ada satu orang yang melempar lilin yang masih menyala ke atas lapangan, sehingga menyebabkan api membesar. Langkah ini kemudian diikuti oleh beberapa orang lainnya, sehingga menyebabkan api kian bertambah. Kondisi lapangan yang terdapat beberapa tumpukan rumput kering membuat api kian mudah tersulut.
"Tiga puluh menit kemudian datang Damkar (Pemadam Kebakaran) ke lokasi. Massa yang awalnya masih berkumpul di dalam stadion kemudian diminta keluar dari stadion," ucapnya.