Ponorogo, IDN Times – Penyidikan dugaan suap dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo kembali menunjukkan perkembangan signifikan. Dalam operasi lanjutan sepekan terakhir, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah lokasi di Surabaya, Bangkalan, hingga Ponorogo dan menemukan berbagai barang bukti penting termasuk satu pucuk senjata api.
KPK Temukan Senpi dalam Rangkaian Penggeledahan Kasus Korupsi Ponorogo

Intinya sih...
Rumah pejabat dan kantor rekanan proyek digeledah di Surabaya, Bangkalan, hingga Ponorogo
Tenaga Ahli Bupati hingga anggota DPRD turut disasar dalam penyidikan KPK
Barang bukti ditelusuri untuk memetakan aliran suap gratifikasi di Pemkab Ponorogo
1. Rumah pejabat dan kantor rekanan proyek digeledah
Di Surabaya, tim penyidik mendatangi rumah SUG, rumah ELW, serta kantor CV Raya Ilmi dan CV Rancang Persada. Dari sana, penyidik mengamankan puluhan dokumen dan barang bukti elektronik yang diduga berkaitan dengan pengaturan proyek.
Saat menggeledah kantor PT Widya Satria, penyidik menemukan satu senjata api. Temuan tersebut kemudian diamankan melalui mekanisme penitipan ke Polda Jawa Timur untuk pemeriksaan lanjutan.
Dalam keterangannya, juru bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan hal tersebut.
"Setiap barang bukti yang ditemukan, termasuk senjata api, kami amankan sesuai prosedur. Semuanya akan dianalisis untuk memastikan keterkaitannya dengan perkara,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
2. Tenaga Ahli Bupati hingga anggota DPRD turut disasar
Selain Surabaya, KPK juga bergerak ke Bangkalan untuk menggeledah rumah KKH, Tenaga Ahli Bupati Ponorogo. Sejumlah dokumen kembali diamankan.
Di Ponorogo, penyidik menyasar beberapa titik strategis, antara lain:
Rumah SUG
Rumah YSD, PPK Proyek Pembangunan Monumen Reog
Rumah MJB, PPK Pembangunan RSUD dr. Harjono
Rumah RLL, Anggota DPRD Ponorogo
Kantor CV Wahyu Utama
Dari setiap lokasi, tim mengangkut dokumen proyek, data elektronik, dan barang bukti lain yang relevan dengan pola dugaan suap.
Budi Prasetyo menegaskan bahwa seluruh lokasi yang disasar memiliki keterkaitan dengan konstruksi perkara.
"Setiap titik penggeledahan dipilih karena diyakini menyimpan informasi kunci untuk mengungkap aliran suap dan gratifikasi,” jelasnya.
3. Barang bukti ditelusuri untuk memetakan aliran suap dan gratifikasi
KPK menyatakan seluruh barang bukti akan ditelusuri lebih dalam untuk memetakan dugaan aliran uang, mulai dari suap jabatan hingga suap proyek yang melibatkan sejumlah pihak di Pemkab Ponorogo.
Budi Prasetyo menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang terus memberikan dukungan.
"Dukungan publik sangat penting untuk mewujudkan birokrasi yang bersih serta pengadaan proyek yang transparan dan akuntabel,” katanya.
KPK berharap proses penyidikan ini dapat memastikan setiap anggaran daerah benar-benar kembali untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan Ponorogo.