Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wali Kota Malang Drs H Sutiaji saat menjadi keynote speaker Mental Health Seminar yang diselenggarakan dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke 24 di Akasia Ballroom, Savana Hotel, Jl. Letjen Sutoyo 30-34, Malang./Dok. Pemkot Malang

Malang, IDN Times - Kota Malang sangat berkomitmen dalam penguatan lansia. Hal tersebut diikuti dengan pengawasan yang selalu dilakukan Pemkot Malang melalui pemeriksaan kesehatan rutin dan menyediakan fasilitas ramah bagi lansia di Kota Apel.

“Jadi Malang itu ramah anak juga ramah lansia. Kita akan siapkan, yang sekarang kan sudah ada beberapa taman ya, yang itu ramah lansia. Ini salah satu juga mendukung ke arah sana,” ujar Wali Kota Malang Drs H Sutiaji saat menjadi keynote speaker Mental Health Seminar yang diselenggarakan dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke 24 di Akasia Ballroom, Savana Hotel, Jl. Letjen Sutoyo 30-34, Malang, Selasa (27/10/2020)

1. Lansia merupakan kelompok yang paling rentan dan berisiko terpapar Covid-19

Wali Kota Malang bersama para peserta acara Mental Health Seminar yang diselenggarakan dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke 24 di Akasia Ballroom, Savana Hotel, Jl. Letjen Sutoyo 30-34, Malang./Selasa (27 Oktober 2020) Dok. Pemkot Malang

Untuk diketahui, berdasarkan data proyeksi BPS 2019, penduduk lansia di Indonesia adalah 9,75 persen atau sekitar 27 juta jiwa. Angka tersebut diperkirakan akan menjadi 12,54 persen atau 35,5 juta jiwa pada 2025, dan akan terus meningkat pada 2035 sebesar 16,75 persen atau 51 juta jiwa. Hal itu menunjukan bahwa kondisi demografis Indonesia menuju penuaan populasi.

Peningkatan jumlah lansia dengan berbagai masalah kesehatannya menjadi tantangan untuk mempersiapkan lansia yang sehat dan mandiri untuk meminimalisasi beban bagi masyarakat dan negara. Terlebih pada masa pandemik ini, lansia merupakan kelompok yang paling rentan dan berisiko terpapar Covid-19.

Hal tersebut pun terjadi karena penurunan sistem imunitas tubuh dan kecenderungan multipatologis sehingga lansia lebih berisiko menderita kefatalan akibat Covid-19. Dengan demikian, kelompok usia ini memerlukan langkah-langkah perlindungan dan pencegahan di semua tatanan, dengan melibatkan masyarakat, terutama keluarga.

2. Pemkot Malang rutin menggelar pemeriksaan kesehatan para lansia

Wali Kota Malang Drs H Sutiaji saat menjadi keynote speaker dan narasumber lainnya dalam acara Mental Health Seminar yang diselenggarakan dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke 24 di Akasia Ballroom, Savana Hotel, Jl. Letjen Sutoyo 30-34, Malang./Dok. Pemkot Malang/. Pemkot Malang

Berkenaan dengan peningkatan jumlah lansia dari tahun ke tahun ditambah rentannya lansia saat pandemik ini, Pemkot Malang pun menyoroti asupan gizi kelompok rentan tersebut. Kepedulian itu juga datang dari Wali Kota Malang yang mengawasi para lansia dengan menyerukan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada mereka.

“Pemeriksaan secara rutin ya, masalah tensi, masalah kadar gula, masalah penyakit-penyakit yang kronis maupun penyakit-penyakit yang banyak, yang lansia itu kan ada gula ya, ada hipertensi, terus ada sesak, maupun rematik ini selalu kita awasi. Jadi penguatan itu di antaranya,” kata Pak Aji, panggilan akrab Wali Kota Malang.

3. Selain menyoroti lansia, Wali Kota Malang juga menyampaikan pesan ini

Wali Kota Malang Sutiaji/Dok. Pemkot Malang

Saat menjadi keynote speaker dalam Mental Health Seminar tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji juga menyampaikan pesan bagaimana menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan rohani.

”Jadi orang yang tidak banyak kecewa. Tidak banyak berharap pada anak, pokoknya dia target hidupnya yang biasa-biasa saja,” kata Sutiaji. (EM). CSC

Editorial Team