Sidoarjo, IDN Times - Tim SAR gabungan masih belum berhenti mencari korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo hingga hari kedelapan, Senin (6/10/2025) malam. Data hingga pukul 23.11 WIB, total korban yang berhasil dievakuasi adalah berjumlah 170 orang. Rinciannya, 104 orang dalam kondisi selamat dan 66 orang meninggal dunia.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit P.H., selaku On Scene Coorsinator (OSC) menjelaskan bahwa proses pencarian pada hari kedelapan berlangsung penuh tantangan. Posisi beberapa korban yang tertimbun di bawah material berat membuat tim harus bekerja ekstra hati-hati.
"Tim SAR perlu memecah dan memindahkan puing-puing reruntuhan berukuran besar dengan menggunakan alat berat seperti breaker dan excavator. Upaya mengangkat bagian reruntuhan menggunakan crane sempat dilakukan, namun belum berhasil karena beban material yang terlalu besar,” ungkap Nanang.
Proses penemuan korban berlangsung maraton sejak pagi hingga malam hari. Korban ke-67 dievakuasi pada pukul 03.35 WIB, disusul korban ke-68 pada pukul 13.26 WIB, korban ke-69 pada pukul 13.29 WIB, korban ke-70 pada pukul 14.40 WIB, korban ke-71 pada pukul 14.50 WIB, korban ke-72 pada pukul 15.01 WIB, korban ke-73 pada pukul 16.43 WIB, korban ke-74 pada pukul 17.06 WIB, korban ke-75 pada pukul 17.37 WIB, korban ke-76 pada pukul 17.39 WIB, korban ke-77 pada pukul 18.13 WIB, dan korban ke-78 pada pukul 18.34 WIB.
Selama proses evakuasi, tim SAR gabungan juga menggunakan peralatan ekstrikasi untuk memotong besi dan mengangkat material bangunan yang menimpa korban. Penggunaan alat berat dilakukan secara bergantian dengan metode manual guna menjaga keselamatan para petugas di lapangan.
“Kami harus bergantian antara penggunaan alat berat dan evakuasi manual. Keselamatan petugas tetap jadi prioritas utama,” tambah Nanang.
Seluruh jenazah yang berhasil dievakuasi selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Jawa Timur.