Konser Ari Lasso dan Via Vallen di Pintu Langit Pasuruan Batal

10 Sep 2020, 15:30 WIB

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat bertemu dengan Gus Ipul di Grahadi, Senin malam (24/8/2020). IDN Times/Dok. Istimewa

Surabaya, IDN Times - Konser bertajuk "Era Normal Baru" yang akan digelar di kawasan wisata Ngopibareng Pintu Langit, Pasuruan pada Sabtu (12/9/2020) dipastikan batal digelar. Batalnya konser yang akan dimeriahkan Ari Lasso, Via Vallen hingga Luna Maya ini disebabkan pertimbangan angka penambahan kasus COVID-19 yang masih tinggi.

"Wacana uji coba konsernya resmi dibatalkan. Waktunya ditinjau ulang. Pihak inisiator akan pastikan dulu bahwa pandemik COVID-19 di Indonesia dan Jatim telah terkendali penuh sambil menyiapkan format acara yang aman untuk semua," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam rilis resmi, Kamis (10/9/2020).

1. Gus Ipul datang ke Grahadi untuk mendiskusikan teknis konser

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat bertemu dengan Gus Ipul di Grahadi, Senin malam (24/8/2020). IDN Times/Dok. Istimewa

Mengenai kedatangan mantan Wakil Gubernur Jatim sekaligus pemilik wisata Ngopibareng Pintu Langit, Saifullah Yusuf ke Gedung Negara Grahadi beberapa waktu lalu ialau mendiskusikan penyelenggaraan uji coba konser yang aman dan sesuai dengan protokol kesehatan.

"Sehingga tidak terjadi penularan COVID-19 bagi penonton," kata Khofifah.

2. Gus Ipul juga punya niatan bangkitkan ekonomi industri kreatif

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat bertemu dengan Gus Ipul di Grahadi, Senin malam (24/8/2020). IDN Times/Dok. Istimewa

Kedatangan Gus Ipul-sapaan akrab Saifullah- juga untuk membicarakan upaya Pemprov Jatim dalam membangkitkan ekonomi bagi para pelaku industri kreatif, pekerja seni dan pariwisata. Pemprov Jatim mencatat, kelompok seniman dan pariwisata menjadi sektor yang sangat terdampak.

"Pemasukan mereka turun hingga 80 persen," ucap Khofifah.

3. Gas rem sesuai instruksi Jokowi harus diperhatikan

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, lanjut Khofifah, pandemik COVID-19 ini menuntut semua pihak harus beradaptasi menyeimbangkan antara kesehatan dan ekonomi. Seperti pesan yang disampaikan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo harus ada keseimbangan antara "Gas dan Rem" dalam menangani COVID-19 dan menggerakkan perekonomian di daerahnya masing-masing.