Ana saat dievakuasi dari Pantai Bantol. (Dok Humas Polres Malang)
Dokter UB sekaligus Anggota Pengmas FK UB, dr Aurick Yudha Nagara yang saat ini mendampingi Ana menceritakan jika pada mulanya mereka seperti biasa menikmati keindahan Pantai Jembatan Panjang pada Sabtu (08/07/2023) sekitar pukul 08.00 WIB. Dari pengakuan Ana, tiba-tiba ombak besar menghantam pantai sehingga membuat Ana dan Jana terseret arus yang kuat bersamaan.
Saat terseret arus, Ana mengaku berusaha menyelamatkan dengan cara menjaga ketenangan dan berpegangan papan yang mengapung agar tidak tenggelam. Selama lebih dari 10 jam ia mengapung di tengah laut hanya bermodalkan papan.
Pada malam harinya, ia kemudian berenang ke tepian pantai yang tak berpenghuni, lalu berusaha untuk bertahan hingga menjelang matahari terbit dengan membuat lubang pasir untuk tempat tidur. Sejak Sabtu malam ia tidur di pantai tersebut.
"Ana mengaku sempat melihat ada cahaya senter di pantai, tapi ia terlalu lelah hingga akhirnya tertidur. Pagi harinya ia mulai berjalan kaki mengikuti jalan setapak kecil selama 4-5 jam. Ia akhirnya ditemukan warga di Pantai Bantol dan langsung dibawa ke Pos Penjagaan Pantai Jembatan Panjang," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (10/07/2023).
Setelah itu, Ana kemudian dibawa ke Puskesmas Bantur untuk dilakukan perawatan pertama. Ia lalu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Universitas Brawijaya (UB). Aurick mengatakan jika Ana hanya mengalami dehidrasi akibat kejadian tersebut.