Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas mobil uji tanah dari Pupuk Indonesia saat mengambil sampel tanah sawah petani di Tulungagung. IDN Times/Bramanta Pamungkas
Petugas mobil uji tanah dari Pupuk Indonesia saat mengambil sampel tanah sawah petani di Tulungagung. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Intinya sih...

  • Petani di Desa Suwaluh, Tulungagung mengalami masalah pH tanah yang fluktuatif akibat curah hujan tinggi, menyebabkan kegagalan panen.

  • Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia memberikan layanan gratis untuk menganalisis kondisi lahan sawah petani, termasuk rekomendasi dosis pemupukan yang tepat.

  • Program ini telah mendatangi 135 titik di 14 kabupaten selama Januari–November tahun ini, membantu edukasi petani dan meningkatkan penjualan pupuk.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tulungagung, IDN Times - Taufik (43), petani asal Desa Suwaluh, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung terlihat masygul di depan lahan sawah miliknya. Cuaca yang tidak dapat diprediksi menyebabkan hasil pertanian padi miliknya kurang maksimal. Biasanya, dalam setahun lahan miliknya bisa digunakan untuk tanam rotasi, dua kali padi dan sekali jagung atau palawija. Cara ini dilakukan agar kesuburan tanah tetap terjaga. “Tapi tahun ini tidak, karena ketersediaan air yang berlebih karena curah hujan tinggi, akhirnya dalam satu tahun bisa digunakan untuk tiga kali menanam padi,” ujarnya, Selasa (25/11/2025). Parahnya, kata Taufik, kondisi ini sudah terjadi selama tiga tahun terakhir.

Lumrah jika Taufik resah, kalau terus dibiarkan, situasi ini bisa berisiko menurunkan pH yang membuat tanah jadi masam. Ujungnya tentu saja penyakit dan gagal panen. Terlebih desa tersebut memiliki riwayat gagal panen karena kondisi serupa. "Kami pernah gagal panen karena tanah terlalu asam,” ungkapnya.

Petugas mobil uji tanah pupuk Indonesia saat melakukan pemeriksaan kandungan tanah milik petani di Tulungagung. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Taufik bersama kelompok petani di desa tersebut pun mengumpulkan informasi tentang cara menjaga keseimbangan pH tanah. Setelah mencari tahu, informasi tentang keberadaan Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia pun sampai ke telinga mereka. Mereka pun mengundang mobil itu ke Desa Suwaluh. Para petugas dari Pupuk Indonesia datang untuk menganalisis kondisi kesuburan lahan mereka.

Sebanyak 50 petani dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mulya, berkumpul di emperan rumah salah satu distributor pupuk yang terletak sekitar 50 meter sebelah selatan dari balai desa setempat. Mereka dengan seksama menyimak pemaparan yang dilakukan oleh petugas Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia. Tak hanya itu, petani juga antusias datang sambil membawa sampel tanah yang telah diambil dari petak sawah masing-masing.

Petugas Agronomis Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia, Mohamad Saiful Anwar mengatakan mobil ini memang didesain untuk membantu petani mengetahui kondisi lahan sawahnya. “Biasanya petani harus memeriksakan sampel tanah ke laboratorium, biayanya lumayan mencapai Rp250 ribu, tapi dengan program ini mereka bisa mengetahui kondisi lahan sawah dengan gratis,” terangnya.

Saiful menjelaskan bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh laboratorium berjalan itu meliputi lima parameter, yakni kandungan nitrogen, pospat, kalium, pH tanah, dan C-organik. Seluruh layanan diberikan gratis sebagai dasar rekomendasi pemupukan berimbang.

"Hasil uji nanti menunjukkan kondisi tanah secara detail, sekaligus ada rekomendasi dosis pemupukan yang tepat," katanya.

Setelah melakukan berbagai pengujian tanah di Desa Suwaluh, Saiful menyebut bahwa kondisi tanah di wilayah itu relatif baik, namun pH tanah cenderung fluktuatif. Tanah dengan pH rendah memerlukan perlakuan pengapuran dolomit, sedangkan pH tinggi perlu penambahan gypsum agar kembali netral. "Sebelum tanam sebaiknya cek pH dulu. Kalau tidak, pupuk apa pun tidak akan terserap optimal," jelasnya.

Kabar itu pun disambut lega oleh Taufik dan puluhan petani lain. Mereka kini akhirnya tahu kondisi tanah sebenarnya tanpa harus menebak-nebak. Dari hasil uji itu juga mereka akhirnya mendapatkan ‘resep’ pengolahan tanah yang benar.

Penyuluh Pertanian Desa Suwaluh, Imam Sopingi juga mengapresiasi kehadiran Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia. Ia mengatakan, lahan pertanian desa tersebut mencapai 130 hektare. Dengan luasan sebesar itu, para petani membutuhkan pemetaan kesuburan secara menyeluruh agar mereka bisa mengambil keputusan tepat menjelang musim tanam 2026. "Dengan mengetahui kadar hara dan pH, petani bisa melakukan pemupukan yang benar dan produksi bisa stabil," terangnya.

Petugas saat memberikan edukasi kepada petani tentang kandungan tanah. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Sales Agen Petrokimia Gresik Wilayah Tulungagung, Ajeng Widya Pratiwi yang ikut serta bersama petugas agronomis mobil uji tanah Pupuk Indonesia, memastikan bahwa sejumlah produk ritel nonsentralisasi seperti Ponska Cair, Ponska OCA Plus, Petro Biofertil, hingga Petro K-Plus dapat menjadi pilihan pemupukan lanjutan sesuai rekomendasi hasil uji tanah.

"Kami mendampingi Mobil Uji Tanah agar petani mendapat paket lengkap, mulai dari analisis lahan sampai solusi pemupukan," imbuhnya.

Tak cuma di Desa Suwaluh, selama Januari–November tahun ini, tim Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia Region Jatim II telah mendatangi sekitar 135 titik di 14 kabupaten. Pemeriksaan di Tulungagung menjadi salah satu kunjungan yang diminta langsung oleh kelompok petani karena kekhawatiran terhadap penurunan kualitas tanah akibat intensitas tanam padi yang terlalu tinggi.

Manajer Pupuk Indonesia Jatim II, Aris Setyo Wiyono. Program mobil uji tanah ini sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Selain sebagai upaya mengedukasi petani, program tersebut juga ikut mendongkrak penjualan pupuk. Hal ini dikarenakan petani mendapatkan rekomendasi jenis pupuk yang tepat sesuai dengan kondisi tanah mereka.

“Tak hanya edukasi tapi program ini juga membantu penjualan pupuk kami,” pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team