Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
CJH Kloter 15 Kota Surabaya, Suhriyeh (60) bersama PPIH Embarkasi Surabaya. Dok. PPIH Embarkasi Surabaya.

Surabaya, IDN Times - Wajah Suhriyeh (60) tampak berseri-seri setibanya di Asrama Haji Surabaya. Calon Jemaah Haji (CJH) yang sehari hari bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Pabean Surabaya ini tak sabar untuk segera terbang ke Tanah Suci Mekkah, menunaikan menunaikan rukun Islam kelima, berhaji ke Baitullah. 

Suhriyeh pun membagikan secuil kisahnya, tentang perjuangan untuk bisa mewujudkan cita-citanya berhaji. Ia mengaku tekun menyisihkan pendapatan hariannya sebagai kuli panggul selama puluhan tahun.

“Pendapatan saya per hari sekitar Rp30-40 ribu. Itupun kalau ramai," ujarnya. Dari pendapatannya itu tiap hari ia menyisihkan sekitar Rp10 ribu sebagai tabungan haji. “Kalau sepi ya paling saya hanya bisa menyisihkan dua ribu rupiah,” tambahnya.

1. Menjadi kuli panggul sudah 40 tahun

CJH Kloter 15 Kota Surabaya, Suhriyeh (60). Dok. PPIH Embarkasi Surabaya.

Suhriyeh menuturkan kuli panggul adalah satu-satunya pekerjaan yang ia lakoni. Dia tidak mempunyai pekerjaan lain. “Pernah mencoba nyambi jualan, tapi saya tidak bakat eh malah merugi,” terangnya. Profesi ini telah dia tekuni selama sekitar 40 tahun. 

Memang pekerjaannya tidaklah ringan, memanggul barang dengan berat kisaran 50 kilogram dengan jam kerja sekitar pukul 20.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. “Dulu waktu masih muda malah kuat bisa 60 kilo (kg),” ingatnya. Barang-barang yang ia panggul antara lain bawang, empon-empon, cabai dan sejenisnya. “Gimana lagi bisanya cuma ini,” katanya.

2. Suhriyeh daftar haji pada tahun 2011

Editorial Team

Tonton lebih seru di