Surabaya, IDN Times - Gairah muda yang membara, semangat untuk menghadapi tantangan, dan perasaan ingin diakui membuat Arif Budi Setyawan (36) atau yang lebih dikenal sebagai Arif Tuban terjun ke dunia radikalisme.
Perjalanan Arif memahami radikalisme ia sebut sebagai masa transisi antara era pembelajaran offline menuju online. Prosesnya ketika belajar tentang jihad melalui online membuktikan bahwa internet memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi ideologi seseorang.