Khofifah Harap Tak Ada Peribadatan di Gereja untuk Sementara Waktu

Surabaya, IDN Times - Sama halnya dengan ibadah umat muslim yaitu salat Jumat, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta jika memungkinkan kebaktian umat nasrani diselenggarakan di rumah masing-masing. Jika tetap ada kegiatan di gereja, Khofifah meminta agar penjagaan kebersihan diperketat.
1. Kumpulkan tokoh agama Kristen Protestan dan Katolik terkait peribadatan di gereja
Khofifah sudah menggelar pertemuan dengan berbagai pihak terkait agama Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Ia membahas pelaksanaan ibadat umat nasrani di tengah ancaman virus corona yang semakin merebak di Jatim.
"Saya sudah melakukan pertemuan kepada dewan gereja, romo, yang kami minta pendapat dan pandangan mereka serta memberikan peta sebaran Covid-19 yang ada di Jatim," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat petang (20/3).
2. Jelaskan sebaran virus corona pada tokoh agama
Di sana, Khofifah sudah menjelaskan peta sebaran virus corona yang sudah ada hampir di seluruh daerah di Jatim. Ia juga menyebutkan daerah-daerah yang masuk dalam zona merah dan zona kuning.
"Pada posisi yang daerah sudah terjangkit sudah teridentifikasi PDP ODP tertentu kami sudah menyampaikan kepada para pendeta dan para romo," tuturnya.
3. Berharap agar ibadat di gereja bisa ditiadakan atau melalui live streaming
Khofifah pun meminta peribadatan di gereja ditiadakan atau diganti dengan live streaming. Ia ingin agar masyarakat Jatim tetap berada di rumah masing-masing untuk menghindari potensi penularan virus corona.
"Pemprov mengimbau terkait dengan menghadirkan orang seyognyanya dapat dihindari. Berkaitan dengan arahan presiden ataukah dari berbagai tokoh agama juga untuk dipersilakan beribadah di rumah," pintanya.
4. Tak melarang jika tetap ingin gelar peribadatan di gereja
Namun, jika suatu gereja tetap ingin melaksanakan ibadat, Khofifah tak akan melarang. Ia berpesan agar gereja tersebut disiplin menjaga kebersihan seperti melakukan disinfeksi dan menyediakan tempat cuci tangan atau westafel. Para jemaat pun diharapkan juga menggunakan masker dan tetap jaga jarak.
"Kami sangat menghormati seluruh pandangan pandangan itu tetapi yang ternyata harus dilakukan peribadatan SOP-nya kami mohon bisa terpenuhi," tutupnya.