Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Keracunan Massal Juga Terjadi di Pondok Pesantren Ponorogo

Santri Ponpes Al Madinah di Desa Belang, Kecamatan Bungkal saat ini dirawat di rumah sakit. IDN Times/ Riyanto.

Ponorogo, IDN Times – Kasus keracunan massal di Ponorogo Jawa Timur meluas. Setelah insiden di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, yang menewaskan satu orang warga, kini belasan santri dan pengurus Pondok Pesantren Al Madinah di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, mengalami gejala muntah dan diare usai menyantap sate gule dari katering yang sama.

1. Santri alami gejala usai buka puasa sunnah

Elsa Fitria, salah satu korban keracunan massal yang masih menjalani perawatan di RS Aisyiyah Ponorogo. IDN Times/ Riyanto.

Keracunan ini terjadi setelah para santri dan pengurus pondok mengonsumsi sate gule saat acara buka puasa sunnah pada Kamis (30/1/2025). Gejala mulai dirasakan pada hari Jumat (31/1/2025) pagi.

"Awalnya kami buka puasa bersama, itu dimakan magrib sampai malam nggak terasa apa-apa. Korban pertama itu terasa di jam 09.00 pagi Jumat. Saya juga mulai merasa sakit waktu itu," ungkap Abu Bakar Fachuddin, pengurus pondok, Senin (3/2/2025).

Sebagian besar santri yang terdampak sudah diperbolehkan menjalani rawat jalan setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Bungkal dan RS Aisyiyah Ponorogo. Namun, dua korban yang merupakan keluarga pekerja di pondok masih dirawat intensif di rumah sakit.

"Saya sudah empat hari di sini, sekarang sudah membaik. Awalnya saya mengalami demam tinggi, pusing, mual, dan diare setelah makan sate kambing yang dibawa ibu dari pondok," kata Elsa Fitria, salah satu korban yang masih menjalani perawatan.

2. Katering sama dengan kasus keracunan di desa Bondrang

Satu orang bernama Miskun warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Ponorogo meninggal dunia. IDN Times/ Riyanto.

Sate gule yang dikonsumsi santri diketahui berasal dari katering yang sama dengan kasus keracunan di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo. Insiden di Bondrang menyebabkan satu orang meninggal dunia pada Sabtu (1/2/2025).

Kepolisian telah memeriksa 41 saksi dari dua lokasi kejadian, termasuk pihak katering dan para korban, untuk menyelidiki penyebab pasti keracunan.

3. Polisi menunggu hasil laboratorium

Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu didampingi Kasat Reskrim AKP Rudi Hidajanto. IDN Times/ Riyanto.

Sebelumnya, Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu, mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung. Sampel makanan dari kedua lokasi telah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

"Untuk kasus ini masih dalam penyelidikan. Sampel makanan sudah kami ambil dan dites di laboratorium. Kami masih menunggu hasilnya untuk mengetahui kandungan apa yang menyebabkan keracunan ini," ujar AKBP Andin Wisnu.

Hingga kini, polisi terus mendalami kasus ini guna memastikan penyebab keracunan yang telah merenggut satu nyawa dan berdampak pada puluhan warga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riyanto
EditorRiyanto
Follow Us