Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251125-WA0057.jpg
Mendikdasmen RI, Prof Abdul Mu'ti saat peringatan Hari Guru Nasional di Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Intinya sih...

  • Kemdikdasmen melakukan inventarisasi sekolah terdampak erupsi Semeru, termasuk SDN 2 Supiturang yang tertimbun awan panas.

  • Pihak Kemdikdasmen akan membangun sekolah darurat agar siswa bisa kembali bersekolah dengan aman setelah mitigasi.

  • Revitalisasi sekolah di tahun 2026 akan dilakukan dengan anggaran Rp14 triliun, turun dari tahun ini Rp16,9 triliun. Target revitalisasi tahun 2025 adalah 16.140 sekolah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI tengah melakukan inventarisasi sekolah yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Satu sekolah terdampak erupsi Semeru itu adalah SDN 2 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang telah rata tertimbun awan panas.

Siswa SDN 2 Supiturang Lumajang tetap menjalani aktivitas sekolah. Tetapi, kegiatan belajar mengajar mereka mereka menumpang di SDN 1 Supiturang.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti mengatakan, pihaknya saat ini tengah menginventarisir kerusakan sekolah.

"Kami baru melakukan berbagai inventarisasi," ujar Mu'ti saat peringatan hari Guru Nasional di Surabaya, Selasa (25/11/2025).

Untuk sementara pihaknya akan membangun sekolah darurat. Sehingga siswa bisa kembali bersekolah dengan rasa aman.

"Prinsipnya begini, kami dalam waktu yang tidak terlalu lama setelah ada mitigasi, kami akan berusaha untuk paling tidak pada tahap awal nanti mendirikan sekolah-sekolah darurat dulu agar anak-anak bisa belajar," tuturnya.

Mu'ti menyebut, pembangunan sekolah akan dilakukan di tahun 2026. Pembangunan hanya diprioritaskan untuk sekolah yang rusak berat.

"Kemudian sekolah yang rusak berat, kami prioritaskan untuk tahun depan mendapatkan dana dari dari program revitalisasi di tahun 2026," terang dia.

Kemendikdasmen menganggarkan Rp14 triliun untuk revitalisasi sekolah di tahun 2026. Angka tersebut turun dari tahun ini Rp16,9 triliun.

"Revitalisasi 2026 memang agak turun dari tahun ini ya, tahun ini kan Rp16,9 triliun. Tahun ini hanya Rp14 triliun," ungkap dia

Target revitalisasi sekolah di tahun 2025 ini adalah 16.140 sekolah. Tapi baru 11.000 sekolah yang sudah dilakukan perbaikan.

"Sasaran kami tahun 2025 16.140 (sekolah). Tahun ini untuk sementara masih sekitar 11.000. Mudah-mudahan nanti bisa dapat tambahan lagi di bulan-bulan depan lah gitu. Sementara sekarang sudah disetujui jumlahnya seperti itu," pungkas dia.

Editorial Team