Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jeruk Pamelo/ IDN Times/ Riyanto

Magetan, IDN Times - Bila tidak segera turun hujan dalam waktu dekat, ribuan pohon jeruk Pamelo produk unggulan kabupaten Magetan Jawa Timur pada 4 kecamatan yaitu Bendo, Takeran, Sukomoro dan Kawedanan atau biasa disebut wilayah Betasuka terancam mati. Sebagian bahkan telah mati, pohonya mengeluarkan getah dan mati mengering akibat kemarau panjang.

Minimnya sumber air untuk pengairan membuat tanaman ini jadi langganan mati setiap musim kemarau panjang tiba. Akibatnya, petani merugi ratusan juta rupiah karena harus menanam ulang, padahal tanaman sekarang ini sudah berusia 3 hingga 7 tahun.

1. Puluhan batang pohon jeruk kering, warga pasrah

Jeruk Pamelo/ IDN Times/ Riyanto

Seperti milik Samini (65) warga Desa Tamanan pada Kecamatan Sukomoro ini. Dari 300 batang pohon jeruk Pamelo yang ia miliki, setidaknya 50 batang telah mati, selebihnya layu akibat kekurangan air. Sumur pompa dalam yang diharapkan dapat menolong tak bisa digunakan karena tidak adanya infrastruktur saluran sampai di kebunnya. 

"Ya pasrah, paling saya pakai air bersih pait dari perusahaan daerah. Itu mahal bayarnya dan tidak kuat hingga ratusan batang ya. Tidak bisa semua bisa paling yang selamat 50 an batang saja," kata Samini kepada IDN Times. Kamis (07/08/2023).

Ia berharap ada bantuan infrastruktur pengairan, irigasi hingga sumur pompa dalam agar tanaman jeruk Pamelo miliknya tidak selalu menjadi langganan mati setiap musim kemarau panjang tiba seperti sekarang ini. 

2. Jadi langganan mati setiap kemarau panjang melanda

Editorial Team

EditorRiyanto

Tonton lebih seru di