Kelangkaan Masker, Wali Kota Malang Bakal Panggil Pengusaha Apotek
Malang, IDN Times - Kelangkaan masker pernafasan dan hand sanitizer terjadi di Kota Malang dalam beberapa waktu terakhir. Kelangkaan tersebut dipicu informasi masuknya virus corona atau Covid-19 ke Indonesia. Masyarakat bahkan terus memburu masker pernafasan. Kondisi tersebut rawan dimanfaatkan oleh sebagian orang dengan menimbun masker dan kemudian menjualnya dengan harga tinggi demi mengeruk keuntungan.
Wali Kota Malang, Sutiaji pun melakukan sidak langsung ke beberapa suplier masker di Kota Malang. Ia juga berencana memanggil para pengusaha apotek.
1. Lakukan sidak langsung ke lapangan
Salah satu lokasi yang didatangi oleh Sutiaji adalah Medilab di kawasan Jl B.S Riadi Kota Malang. Saat melihat langsung ke lokasi, Sutiaji mendapati bahwa memang toko suplier kesehatan tersebut kehabisan stok masker. Petugas toko menjelaskan bahwa memang dalam beberapa hari terakhir mereka kehabisan stok masker.
"Beberapa hari ini memang stok masker sudah habis. Banyak yang membeli," ucap Agus Harianto, Petugas Toko Medilab, Rabu (4/3).
2. Stok masker di Puskesmas juga semakin menipis
Selain melihat langsung ke toko suplier, Sutiaji juga meminta laporan Dinas Kesehatan Kota Malang mengenai ketersediaan masker di Puskesmas di Kota Malang. Hasilnya memang stok masih tersedia namun semakin menipis. Namun, Sutiaji memastikan bahwa stok masker di puskesmas masih cukup setidaknya untuk satu bulan mendatang.
"Insya Allah kalau untuk masker stok untuk puskesmas di Kota Malang masih cukup," beber Sutiaji.
3. Belum temukan indikasi pengusaha nakal
Sejauh ini dari laporan yang diterima setidaknya hanya tinggal dua dari 26 apotek yang masih menyediakan masker pernafasan. Sementara untuk 24 apotek sudah kehabisan stok masker. Namun, Sutiaji menyatakan saat ini dirinya belum melihat adanya indikasi kecurangan dari pengusaha. Semisal dengan menimbun stok masker lalu menjualnya dengan harga tinggi demi mengeruk keuntungan.
"Sejauh ini belum ditemukan adanya indikasi kenakalan dari pengusaha dengan menimbun masker," tambahnya.
4. Bakal kumpulkan para pemilik apotek
Demi memastikan kebenaran informasi yang ia dapatkan tersebut, Sutiaji berencana mengumpulkan para pemilik apotek yang ada di Kota Malang. Ia ingin memastikan bahwa mereka tidak berlaku curang dengan mengambil keuntungan dari kasus kelangkaan masker ini. Termasuk juga dirinya ingin mengingatkan para pemilik apotek untuk tidak menjual obat-obatan berbahaya.
"Rencananya satu dua hari ke depan akan kami kumpulkan. Selain membahas kelangkaan masker juga terkait peredaran obat-obatan di Kota Malang," tutup Sutiaji.