Malang, IDN Times - Bencana longsor dan banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) membuat salah satu kedai makan di Kota Malang, Kedai Jasa Ayah, berempati. Mereka menggratiskan makanan dan minuman bagi mahasiswa asal Aceh.
Mahasiswa Aceh, Sumbar, dan Sumut Gratis Makan di Tempat Ini

Intinya sih...
Kedai Jasa Ayah di Malang memberikan makanan gratis kepada mahasiswa asal Aceh, Sumut, dan Sumbar yang terdampak bencana longsor dan banjir bandang.
Program ini membantu mahasiswa yang kehilangan kontak dengan keluarga dan kesulitan uang saku karena kondisi sulit di kampung halaman.
Mahasiswa asal Aceh yang tidak terdampak banjir juga diperbolehkan makan gratis, sehingga saling membantu sesama perantau asal Aceh di Kota Malang.
1. Tinggal tunjukkan KTP, mahasiswa asal Aceh, Sumut, dan Sumbar dipersilakan makanan gratis
Pemilik Kedai Jasa Ayah, Siti Hajnia mengungkapkan jika ia menggratiskan makanan bagi mahasiswa asal Aceh karena kepeduliannya terhadap bencana besar di 3 wilayah ini. Apalagi ia juga berasal dari Kabupaten Beruen, Aceh yang saat ini juga terdampak bencana.
Ia mengetahui jika banyak mahasiswa di Kota Malang yang saat ini tengah resah dan kebingungan karena memikirkan sanak saudaranya di sana. Mereka kehilangan kontak karena situasi di Aceh usai bencana longsor dna banjir bandang. Jadi demi meringankan beban, ia menggratiskan makanan dan minuman untuk mahasiswa asal Aceh.
"Saat ini kita fokuskan ke teman-teman yang KTP-nya Aceh. Sehingga teman-teman tinggal datang, kemudian menunjukkan KTP dari Aceh dan bisa langsung klaim untuk sarapan atau makan gratis di sini," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (4/12/2025).
Tidak hanya di Kota Malang, Siti juga menggratiskan makanan untuk mahasiswa Aceh di Kedai Jasa Ayah Yogyakarta. Di Kota Malang sendiri, selama 4 hari ini sudah ada sekitar 35 mahasiswa asal Aceh yang mendapat manfaat dari program ini, mereka bisanya akan datang untuk makan sebanyak 2 kali sehari.
"Selama 4 hari ya hampir 500 orang yang menerima manfaat, kalau yang di Malang sini rata-rata 25-35 orang selama sehari, kalau yang di Yogyakarta bisa 35-40 orang per harinya. Karena pembatasan nggak ada, jadi sehari bebas boleh klaim berapapun, terus besoknya balik lagi pun juga boleh," tegasnya.
2. Kehilangan kontak dengan keluarga, mahasiswa asal Aceh terbantu dengan program Kedai Jasa Ayah
Mahasiswa UIN Malang asal Aceh, Harisul Qiram mengungkapkan jika program makan gratis dari Kedai Jasa Ayah sangat membantu kehidupannya di Kota Malang. Bagaimana tidak, ia kehilangan kontak dengan keluarga sejak banjir bandang menerjang Aceh pada 27 November 2025, sehingga kirimannya uang yang rutin diberikan keluarganya terputus.
"Memang kondisi keluarga di Aceh Terisolir lumayan parah. Tidak ada akses internet, listrik, dan keluarga saya baru bisa menghubungi sebanyak 2 kali ini. Di sana akses internet terbatas dari Dukcapil, terakhir ngabarin tadi subuh, alhamdulillah kondisi selamat semuanya, cuma stok makanan menipis, cuma ada beras dan telur saja," bebernya.
Kondisi ini membuat Qiram harus ketat dalam berhemat karena keluarganya kesulitan memberikan uang saku, pasalnya kondisi di Aceh kini jauh lebih sulit. Sehingga ia sangat berterima kasih karena ada program makan gratis dari Kedai Jasa Ayah.
3. Mahasiswa Aceh yang kampung halaman tak terdampak banjir juga diperbolehkan makan gratis
Sementara itu, mahasiswa asal Banda Aceh bernama Cut Ulfia mengaku juga bisa mendapat makan gratis meskipun kampung halamannya tidak terdampak banjir. Ia merasa terbantu karena hidup jauh di perantauan tidak mudah, ia senang sesama perantau asal Aceh saling membantu.
"Teman-teman yanh belum dapat kabar dari rumahnya atau nunggu kabar saja susah, apalagi dapat kiriman, jadi setidaknya tidak perlu memikirkan makan lagi, cuma mikir kuliah saja. Jadi sangat terbantu buat kami yang ada di perantauan saat ini," pungkasnya.