Kebakaran Gunung Panderman dan Arjuno Diduga Kelalaian Manusia
Surabaya, IDN Times - Kebakaran hutan pada musim kemarau masih menjadi momok di Jawa Timur (Jatim). Terbukti, baru-baru ini terjadi kebakaran hutan di kawasan Gunung Panderman dan Gunung Arjuno, Kota Batu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyebut ada beberapa sebab yang memicu kebakaran hutan berulang tersebut.
1. Ulah manusia jadi yang terbanyak
Plt Kepala BPBD Jatim, Suban Wahyudiono menyebut kasus kebakaran hutan yang terjadi mayoritas dari ulah manusia. Bahkan, dia melihat secara persentase mencapai 99 persen faktornya manusia.
"Untuk kebakaran itu memang kebakaran lahan dan hutan itu 99 persen," ujar Suban.
2. Hanya 1 persen di luar manusia, sarankan peduli alam
Jika merujuk dari persentase, hanya 1 persen yang diakibatkan dari luar manusia. Maka dari itu, Suban mengingatkan semua yang berada di hutan khususnya pendaki yang sedang ke gunung lebih peduli alam.
Caranya yaitu apabila usai membuat api unggun atau bakar-bakar di gunung, sebaiknya harus benar-benar dipastikan apinya mati. "Harapannya kalau mungkin kelalaian teman-teman yang di sana. Segera dimatikan atau ditimbun di tanah, dan membuang putung rokok juga hati-hati," kata Suban.
3. Gunung Arjuno masih dipantau
Terkait kondisi terbaru Gunung Arjuno, Suban memastikan saat ini masih tahap pemantauan dan penyisiran apakah ada api yang belum padam. Pemantauan ini dilakukan beberapa tim selama tiga hingga empat hari.
"Ini memang akan tetap dipantau terus, akan ada yang menjaga, khawatirnya nanti kalau ada angin keras, nyala lagi. Kira-kira tiga sampai empat hari ke depan lagi akan dipantau," katanya.
4. Masyarakat juga terjun untuk pantau pengkondisian kebakaran gunung
Suban menambahkan, tim gabungan juga sudah bekerja untuk mengondisikan kebakaran di Gunung Arjuno. Tim ini terdiri dari BPBD, aparat hingga masyarakat yang saling bahu-membahu.
"Ada tim yang kesana mulai dari BPBD Provinsi, BPBD Kota Batu, dari Koramil, Polres dan Tagana, masyarakat dan relawan juga banyak di sana," pungkasnya.
