Ngawi, IDN Times – Kasus dugaan keracunan massal akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ngawi kembali menggemparkan. Hingga Jumat (5/12/2025) pagi, jumlah korban melonjak drastis menjadi 220 orang, jauh meningkat dari laporan awal sebanyak 66 siswa. Lonjakan ini memaksa pemerintah daerah mengambil langkah tegas, termasuk membekukan tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Keracunan Massal MBG Ngawi Meluas, Satgas Bekukan Tiga SPPG

Intinya sih...
Kasus keracunan massal di Ngawi meluas hingga 220 korban
Belasan siswa absen ujian akhir semester, pasien dirawat di lorong Puskesmas
Tiga dapur SPPG dibekukan, evaluasi total termasuk kualitas air dan kelengkapan sertifikat LHS
1. Belasan siswa tak bisa ikut ujian akhir semester
Di SD Negeri Mantingan 2, puluhan kursi terlihat kosong. Belasan siswa absen dari ujian akhir semester karena masih dirawat akibat gejala keracunan setelah menyantap menu MBG pada Rabu (3/12/2025).
"Di kelas saya ada 8 siswa yang tidak masuk hari ini. Kemarin total ada 53 siswa yang mengalami gejala keracunan,” ungkap Dwi Wiji Lestari, guru SDN Mantingan 2.
Pihak sekolah memastikan para siswa yang absen akan mendapatkan ujian susulan.
2. Puskesmas overload, pasien dirawat di lorong
Situasi di Puskesmas Mantingan semakin mengkhawatirkan. Sebanyak 35 pasien masih dirawat, sebagian harus menggunakan lorong sebagai ruang perawatan darurat karena ruangan penuh. Sementara 17 pasien lainnya dipulangkan setelah kondisinya membaik.
"Total ada 52 pasien yang masuk ke sini, dan tadi ada tambahan lagi. Kondisi mereka sudah membaik,” jelas dr. Muh El Riza, Kepala Puskesmas Mantingan.
Kelompok korban juga mencakup lebih dari 40 santriwati, seperti disampaikan oleh Siti Miftah Mustofiyah, yang menyebut santri putra dirawat di lingkungan pondok.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Ngawi, korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan: TK, SD, SMP, hingga pondok pesantren di Kecamatan Mantingan. Di RSUD Mantingan, masih ada 15 pasien yang dirawat dari sebelumnya 36 orang.
Ini merupakan kejadian ketiga kasus keracunan yang diduga terkait pr
3. Tiga dapur SPPG dibekukan
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, yang juga Ketua Satgas MBG, menegaskan telah menghentikan operasional tiga daMantinga, Sine, Kawu, dan Mantingan.
"Di Mantingan saja korbannya sudah mencapai 220 orang. Kami akan melakukan evaluasi total,” tegas Ony.
Evaluasi mencakup menu makanan, kualitas air, hingga kelengkapan sertifikat laik higienis sanitasi (LHS) setiap SPPG. Pemkab Ngawi saat ini memiliki 36 SPPG yang melayani sekitar 90 ribu siswa.
Satgas MBG memastikan langkah pengawasan akan diperketat untuk mencegah insiden serupa terulang.