Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak pelaku UMKM di tingkat desa untuk terus naik kelas. Karena sejumlah pameran dan event yang sudah digelar seperti Pameran Kempoeng Kreasi (Pakasi) tahun 2025 ini bisa dimanfaatkan untuk berjejaring.
"Kegiatan tahunan ini menjadi momentum penting penguatan peran desa dalam sektor pangan," ujarnya saat di pameran yang digelar di Royak Plaza Surabaya, Kamis (29/5/2025).
Tahun ini, PAKASI menghadirkan 66 stan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kabupaten/kota se-Jawa Timur, serta partisipasi dari DPMD Kalimantan Selatan. Kegiatan ini yang berlangsung hingga 1 Juni ini melibatkan perguruan tinggi untuk mendampingi program pengembangan kapasitas desa, khususnya di sektor pangan dan UMKM.
Khofifah menyebut desa sebagai pilar utama ekonomi dan pangan daerah. "Jawa Timur kini memiliki lebih dari 4.000 desa mandiri, tertinggi secara nasional. Ini membuktikan bahwa desa-desa kita mampu menjadi motor utama dalam ketahanan pangan," katanya.
Jawa Timur juga mencatat sejumlah capaian di sektor pangan. Provinsi ini surplus 500 ribu ekor sapi potong, 526 ribu kambing, dan 1.717 kerbau. Di sektor tanaman pangan, produktivitas tebu di Bondowoso mencapai 20 ton per hektar.
"Sementara padi tetap menjadi komoditas unggulan dengan produktivitas tertinggi nasional," katanya.
Kepala Dinas PMD Jawa Timur, Budi Sarwoto, menegaskan pentingnya peran desa dalam membangun ketahanan pangan nasional. "PAKASI telah menjadi simbol kemandirian desa yang semakin kokoh dan terarah. Inovasi dan kolaborasi terus kami dorong agar desa mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan bahkan memasok ke luar daerah," ujarnya.
Selain pameran produk unggulan, Pakasi 2025 menyajikan berbagai kegiatan edukatif seperti talkshow, workshop kreatif, pelatihan UMKM, dan layanan perizinan usaha gratis.
Program “Borong Berkah di Panggung” juga digelar setiap sore, menjual sembako murah guna membantu masyarakat menghadapi fluktuasi harga pangan.
Dengan transaksi senilai Rp1,04 triliun pada misi dagang di Balikpapan, produk desa Jawa Timur menunjukkan potensi besar menembus pasar nasional.
"Pakasi 2025 kembali menegaskan perannya sebagai wadah strategis mendorong kemandirian pangan dan pembangunan desa secara berkelanjutan," pungkasnya.
