Kampanye di Ponorogo, Sandiaga Terima Dana Kampanye dari Abang Becak

22 Des 2018, 05:00 WIB

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Ponorogo, IDN Times - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, memijat punggung abang becak ketika berkampanye di depan Rumah Makan Sate Lego, Jalan Ahmad Dahlan, Kabupaten Ponorogo, Jumat (21/12).

Aksi spontan itu sebagai ungkapan rasa harunya kepada para pengayuh becak yang telah memberikan sumbangan dana untuk kampanye Pasangan Capres/Cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Saat itu, Sandiaga maupun tim belum sempat menghitung nominal sumbangan yang diklaim dari seluruh abang becak di Ponorogo. Namun, pecahan uang yang dikumpulkan di kardus itu mulai Rp 2 ribu hingga Rp 100 ribu.

"Saya terharu sekali kepada tukang becak yang telah menginisiasi sumbangan bagi (kampanye) kami. Ini sumbangsih yang sangat menyentuh hati kami, " ungkap Sandiaga.

1.Perlu alternatif solusi untuk abang becak

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Sandiaga menyatakan abang becak tetap harus dipertahankan keberadaannya. Di tengah menjamurnya bisnis daring termasuk ojek, operasional becak dapat dialihkan ke sektor lain.

Alternatifnya untuk sektor wisata di suatu lokasi yang datar dan menjadi tempat berkumpulnya orang. "Akan dicari keadilannya. Abang becak diajak berdiskusi dan kenapa tidak dijadikan sebagai sarana transportasi wisata," ia menjelaskan.

Langkah itu, kata Sandiaga, sempat dijalankan sewaktu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Dki Jakarta.

2. Abang becak tersaingi ojek daring

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Pernyataan Sandiaga ini merespon keluhan abang becak yang diwakili Sogol. Pria ini menyatakan dalam beberapa waktu terakhir mayoritas penumpang tersedot menggunakan ojek daring, sebab, lebih mudah dan cepat.

"Kami abang becak meminta gojek tidak usah ada di Ponorogo," ujar Sogol usai memberikan sumbangan dana untuk kampanye Prabowo - Sandi.

3.Kampanye di sejumlah titik

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Sementara itu, dalam kampanye di Ponorogo, Sandiaga mengunjungi sejumlah tempat. Tempat yang didatangi Sandiaga di antaranya Pasar Songgolangit. Di sana dia menemui emak-emak, tokoh masyarakat, akademisi, santri, dan petani di beberapa lokasi.