Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kala Warga Surabaya Sampaikan Protes Lewat Bendera One Piece

Bendera One Piece saat berkibar di Kawasan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya.
Bendera One Piece saat berkibar di Kawasan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Intinya sih...
  • Warga Surabaya memasang bendera One Piece sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.
  • Protes dilakukan karena banyak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada masyarakat, seperti pemblokiran rekening dan kebijakan over dimension over load (ODOL).
  • Arif, pemilik bendera One Piece, mengibarkannya dengan cara damai sebagai bentuk unjuk rasa dan harapan agar pemerintah lebih memperhatikan aspirasi masyarakat.

Surabaya, IDN Times - Bendera Merah Putih tampak gagah berkibar di bawah terik matahari langit Surabaya, Senin (4/8/2025). Tapi di bawah gagahnya sang saka itu, berkibar pula bendera Jolly Roger dalam serial anime One Piece.

Pantauan IDN Times, bendera berwarna hitam berlambang tengkorak dengan dua tulang dan topi jerami itu berkibar di kawasan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. Setidaknya ada tiga kain berlambang Jolly Roger yang berkibar di tepi jalan kawasan itu.

Dengan tiang bambu, bendera yang menjadi simbol perlawanan bajak laut One Piece kepada penguasa itu nampak bersanding dengan merah putih. Kedua bendara itu sama-sama berkibar tertiup angin.

Di bawah tiang bambu muncul seorang bernama Arif (49). Dia lah orang di balik pemasangan bendera One Piece. Bendera tersebut sengaja dipasang sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.

"(Memasang bendera One Piece) karena untuk menyampaikan rasa kekecewaan kepada pemerintah," ujar Arif ditemui di lokasi.

Ia membeli bendera itu lewat marketplace atau lokapasar. Ada empat bendera yang sudah dia pasang di kawasan itu sejak 30 Juli 2025 lalu.

Baginya, bendera One Piece tak cuma sekadar kain berwarna hitam, tetapi cara Arif menggaungkan protes dengan diam. Sebab, selama ini, protes-protes yang dilakukan masyarakat tak pernah benar-benar didengar oleh pemerintah.

"Ibaratnya (bendera One Piece) itu unjuk rasa tapi dengan damai. Dengan cara seperti itu (menyampaikan aspirasi)," ujar Arif. "Saya masyarakat kecil. Saya langsung protes ke pemerintah gak mungkin bisa langsung. Iya. Mungkin di jalan dengan cara seperti ini," imbuh dia.

Menurutnya, ada banyak kebijakan pemerintah tak berpihak pada masyarakat yang membuatnya ikut mengibarkan bendera One Piece. Kebijakan tersebut seperti pemblokiran rekening yang tidak digunakan selama 3 bulan hingga kebijakan over dimension over load (ODOL).

"Ya mungkin ya lagi viral lah masalah pemblokiran rekening, masalah armada (ODOL), sementara kan saya juga punya armada," ungkapnya.

Sebagai pemilik armada truk, Arif merasa kebijakan ODOL tak pernah berpihak kepadanya. Tarif yang murah tak sebanding dengan muatan yang dibawa. Pemilik armada sepertinya pun merugi.

"Sekarang kalau pengiriman barang kan harus (melihat) tonasenya, akhirnya (biaya) akan menurun ya. Harga juga kita harus menurun. Kita enggak bisa menaikkan harga semaunya kan. Harusnya pemerintah juga membuat kebijakan, itu cari solusinya gimana," katanya.

Untuk itu, selain memasang bendera One Piece di tiang bambu di rumah dan tempat usahanya, Arif juga memasang bendera tersebut di armada truk miliknya. Bendera Oen Piece di truk ia pasang bersanding dengan Merah Putih. "Iya saya pasang juga (bendera One Piece) di armada saya," katanya.

Arif berharap, lewat protes menggunakan bendera One Piece ini pemerintah merefleksi diri. Terutama saat membuat kebijakan haruslah berpihak pada rakyat.

Walau memasang bendera One Piece, Arif enggan menomor duakan Bendera Merah Putih. Baginya, sang saka merah putih harus tetap berkibar sebagai bentuk kecintaannya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Oh, tetap (bendera merah putih berkibar) NKRI tetap ya harga mati. Jadi kita mengibarkan bendera tidak bendera one piece saja. Kita (pasang) bendera (One Piece) kan di bawah (merah putih)," katanya.

Arif juga tak merasa takut bila ada orang yang memintanya untuk menurunkan bendera One Piece. Ia akan bertanya, apa alasan meminta bendera itu turun, sebab, itu hanyalah sebuah kain biasa.

"Ada apa sih yang ditakutkan sama bendera gitu. Kan bukan ilegal ya sebenarnya. Kalau bertanya apa sih ya, kenapa kok bisa, ini suka-suka sih sebenarnya," ungkap Arif.

"Ini pun kalau memang ada staf kelurahan atau apa ke sini, monggo. Kalau saya turunkan ya saya turunkan enggak apa-apa. Tapi Bentar dulu, tanya dulu kan gitu, apakah saya ini ilegal. Dengan (menaikkan) bendera ini kan harus ada alasannya ya," tambah dia.

Ia pun tetap akan mengibarkan bendera One Piece selamanya. Bahkan, saat Bendera Merah Putih turun, bendera One Piece tetap akan ia kibarkan.

"(Bendera One Piece dipasang) sampai mungkin selamanya ya. Cuma benderanya saja nanti merah putih yang turun. Saya selalu pasti kalau tiap Agustus pasti ditaruh (bendera merah putih) di atas," pungkas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us