Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kabupaten Malang Produksi 1.226 Ton Sampah, Baru Bisa Kelola 40 Persen

Gunungan sampah di TPA (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Masalah sampah masih jadi masalah klasik di Kabupaten Malang. Bagaimana tidak, Kabupaten Malang setiap harinya bisa memproduksi 1.226 ton sampah, namun baru bisa mengelola 40 persennya saja.

1. Sampah ditampung di tiga TPA

Ilustrasi gunungan sampah (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, Ahmad Dzulfikar Nurrahman membenarkan jika Kabupaten Malang dalam sehari bisa memproduksi 1.226 Ton sampah. Sementara pihaknya hanya bisa menangani 40 persen di antaranya saja. Sampah-sampah ini ditampung di 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di antaranya TPA Talangagung Kepanjen, TPA Randuagung Singosari, dan TPA Paras Poncokusumo.

"Saat ini yang tertangani itu baru 40 persen atau sekitar 600 ton per hari yang terbagi ke dalam tiga TPA. Sementara timbulan sampah ada itu sekitar 1.200 ton. Artinya masih ada kekurangan pengelolaan kurang lebih 600 ton per hari, kita memang membutuhkan infrasturktur," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (9/4/2025).

2. Pemkab Malang gandeng pihak eksternal untuk tangani masalah sampah

ilustrasi sampah plastik (pexels.com/SHVETS production)

Dzulfikar mengakui jika masalah sampah sangat krusial di Kabupaten Malang, oleh karena itu pihaknya bekerjasama dengan pihak eksternal untuk pengelolaan sampah. Kerjasama diantaranya dengan Bank Sampah sampai Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Rycycle (TPS-3R).

"Kerja sama dengan berbagai pihak terus ditingkatkan. Diantaranya dengan Bank Sampah hingga TPS3R untuk mengelola sampah dari hulu ke hilir," bebernya.

3. Pemanfaatan sampah juga dilakukan untuk mengurangi volume sampah

Ilustrasi pemanfaatanampah jadi RDF. (Beritajakarta.id)

Selain itu, Pemkab Malang juga mendorong pemanfaatan sampah dengan program Zero Waste. Dzulfikar menjelaskan program ini adalah berupa pemanfaatan sampah yang menumpuk agar menjadi produk yang bermanfaat lagi bagi masyarakat. Contohnya adalah pemanfaatan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk bahan bakar alternatif. 

"Tujuannya tidak ditumpuk begitu saja, tapi bisa dijadikan bahan bakar pengganti batu bara di pabrik semen. Kami juga mengolah RDF organik agar sampah organik ini tertangani, jadi tidak menumpuk di TPA tapi selesai dengan konsep zero waste," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us