Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Kabiet Merah Putih (instagram.com/prabowo)

Surabaya, IDN Times - Kabinet Merah - Putih di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik. Total, terdapat 48 menteri dan 56 wakil menteri. Jumlah tersebut menjadi terbanyak sejak era Orde Baru hingga Reformasi. 

Banyaknya menteri Kabinet Merah Putih ini lantaran beberapa kementerian pun dipisah-pisah. Ini adalah buah dari revisi UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara yang disahkan pada September lalu sehingga memungkinkan jumlah kementerian menjadi tak terbatas.

Anggota DPRD Jatim dari Fraksi Golkar, Freddy Poernomo mengatakan kalau kabinet Prabowo - Gibran merupakan kabinet gemuk. "Terlalu gemuk," ucapnya, Selasa (22/10/2024). Seharusnya, kata dia, tidak perlu menambah kementerian.

“Harusnya tidak menambah kementerian. Sehingga akan berpengaruh pada postur keuangan APBN,” tegas Freddy.

Politisi yang juga doktor hukum pemerintahan ini, berharap penambahan kementerian tidak membinggungkan organisasi perangkat daerah (OPD) di provinsi, maupun di pemerintahan kabupaten/kota. Karena ke depan diprediksi, satu OPD bisa berada dalam naungan beberapa kementerian.

“Bisa jadi dalam satu OPD akan berada dalam dua kewenangan kementerian,” kata Freddy.

Menurut Freddy yang juga ketua Komisi A periode 2017-2019 (membindangi penerintahan dan hukum) DPRD Jatim, bahwa struktur kabinet yang besar seperti ini bisa berdampak pada efektivitas pemerintahan. “Mengingat banyaknya posisi yang harus dikoordinasikan. 

Meski mengkritisi postur Kabinet Merah Putih, Freddy melihat ada beberapa hal baik yang patut diapresiasi dari kabinet ini. Salah satunya adalah tetap adanya orang-orang profesional yang berkapasitas dan berintegritas, terutama yang berasal dari kalangan akademisi dan perguruan tinggi.

"Sisi baiknya, tetap ada orang-orang profesional berkapasitas dan berintegritas, beberapa dari perguruan tinggi," pungkasnya.

 

Editorial Team