Ilustrasi Corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Ketika di RSUA, Monic langsung diarahkan ke pemeriksaan VIP. Dia mengaku dibantu oleh pihak Pemprov Jatim. Di sana, dia sempat merasa di tempat asing. Para perawatnya memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. "Jadi aneh banget, perawatnya kayak astronaut gitu," ucapnya.
Tak hanya itu, tempat duduk satu dengan lainnya berjarak satu meter. "Itu buat insecure, merasa dijauhi," katanya.
Ketika menunggu, Monic diminta mengisi formulir mirip kuesioner. Di situ ada beberapa pertanyaan yang harus dijawabnya. Terkait gejala-gejala yang dirasakannya. Setelah dua menit lamanya menunggu, dia diminta masuk ke ruang pemeriksaan. Di sana dia menghadap seorang dokter yang hanya memakai masker. "Tapi di dalam ada tiga perawat yang pakaian astronaut," tukasnya.
Kuesioner yang diisi Monic itu ditanyakan ulang oleh dokter. Konsultasi singkat sempat terjadi antara pasien dengan dokter. Tak menunggu waktu lama, Monic langsung di-swab. Metode pengambilan sampel lendir di hidung dan tenggorokan. "Disogrok (dimasukkan) ke hidung gitu," ucap dia.
Kemudian di tempat yang sama, Monic juga langsung dites darahnya. "Jadi di satu ruangan langsung bisa tes swab dan darah, kita gak perlu ke mana-mana lagi," kata dia. Usai diperiksa dan dites, Monic tidak langsung mendapat hasilnya. Dia diminta menunggu sekitar 3-5 hari lamanya.
"Katanya sih ditelepon kalau sudah keluar haslinya," Monic menambahkan.
Anehnya, Monic tidak diberikan obat sama sekali oleh pihak RSUA. Dia sempat heran, karena kondisinya kala itu demam, batuk dan flu. Dia berharap ada obat yang bisa meredakan sakitnya tersebut, sembari menunggu hasil tes. "Harusnya minimal dikasih obat lah, saya demam waktu itu. Gak ada diagnosis juga, menunggu hasil. Ya sudah terus pulang," katanya.
Soal pembayaran, pihak rumah sakit masih merincinya sembari menunggu hasil tes tersebut. Yang jelas, dia tidak dipungut biaya sepeser pun saat berobat di RSUA kala itu. "Belum bayar sama sekali, mungkin karena juga dibantu pemprov ya, tapi rinciannya juga katanya nunggu hasil tes," kata perempuan yang juga pernah menjadi jurnalis Harian Surya tersebut.