Malang, IDN Times - Nasib nahas dialami oleh seorang juragan tanah bernama Kusenan (59) warga Dusun Bedali, Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Ia tewas diduga setelah dianiaya anak dan cucunya sendiri.
Juragan Tanah di Malang Sempat Curhat 3 Kali Dianiaya Sebelum Tewas

Intinya sih...
Kades Dalisodo cerita korban curhat 3 kali dianiaya oleh anaknya sendiri, AT (37), karena tidak membelikan barang yang diminta.
Terungkap bahwa terduga pelaku adalah anak pertama korban, AT, yang bekerja sebagai peternak dan penjual sapi.
Korban dikenal sebagai orang baik dan juragan tanah yang sangat kaya di Desa Dalisodo dengan memiliki 21 hektare tanah di desa dan luar desa.
1. Kades Dalisodo cerita kalau korban sempat curhat tiga kali dianiaya oleh terduga pelaku
Kepala Desa (Kades) Dalisodo, Suprapto mengungkapkan kalau sebelum meninggal dunia, korban sempat curhat kepada dirinya kalau sudah 3 kali dianiaya oleh anaknya sendiri yang berinisial AT (37). Korban menceritakan kalau anaknya ini minta dibelikan berbagai barang, tapi tidak dikabulkan oleh korban, sehingga AT marah dan melakukan penganiayaan. "Korban pernah mengadu ke saya melalui lisan, beliau bilang tolong saya. Menurut saya 3 kali ini tindakan kekerasan itu. Yang paling rame itu kemarin malam, karena korban sampai meninggal dunia," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (13/10/2025).
Penganiayaan ini menurut Suprapto terjadi selama tahun 2025 ini. Tapi ia tidak menyangka kalau penganiayaan ini sampai bisa membuat korban meninggal dunia.
2. Terduga pelaku disebut adalah anak pertama korban
Suprapto mengungkapkan fakta juga kalau ternyata AT merupakan anak pertama korban, sehari-hari AT bekerja sebagai peternak dan penjual sapi. Korban sendiri memiliki dua anak, sementara anak kedua adalah seorang perempuan.
"Korban ini tinggal bersama istri, anak kedua dan menantunya. Kalau AT itu dibuatkan rumah di sebelahnya," ungkapnya.
3. Korban dikenal sebagai orang baik dan juragan tanah
Lebih lanjut, Suprapto menceritakan kalau korban sehari-hari dikenal sebagai orang baik dan salah satu orang paling kaya di Desa Dalisodo. Menurutnya, korban memiliki tanah yang sangat luas di desa maupun luar desa.
"Di desa ini saja punya 21 hektare tanah, itu yang tercatat di sini, belum lagi yang ada di luar desa. Bisa jadi beliau itu orang paling kaya di desa ini," tandasnya.