Ini Isi Lengkap Tas Kuning yang Gegerkan Tol Ngawi–Kertosono

- Isinya ratusan peluru berbagai kaliber dan sebuah borgol jari, membuat Polres Madiun turunkan tim Inafis untuk penyelidikan lebih lanjut.
- Polisi memeriksa saksi dan menelusuri CCTV untuk mencari pemilik tas serta mengkoordinasikan dengan Polda Jawa Timur.
- Temuan tas berisi amunisi di jalur tol membuat warga sekitar resah, namun polisi meminta masyarakat untuk tidak panik dan menunggu hasil penyelidikan resmi.
Madiun, IDN Times – Suasana tenang di Tol Ngawi–Kertosono mendadak berubah heboh. Seorang petugas kebersihan menemukan sebuah tas kain berwarna kuning di KM 604A, Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jumat (15/8/2025) pagi. Saat dibuka, isinya bikin merinding ada ratusan butir peluru dan sebuah borgol jari.
1. Isinya ratusan peluru berbagai kaliber

Polres Madiun langsung menurunkan tim Inafis untuk meneliti isi tas misterius itu. Pemeriksaan dilakukan dengan hati-hati di ruang laboratorium forensik, Sabtu (16/8/2025).
Kasi Humas Polres Madiun, Iptu Anita Diyah, mengungkapkan rincian temuan tersebut:
113 peluru kaliber 7,6 milimeter
40 peluru kaliber 38
2 peluru 38 NP
1 borgol jari berukuran kecil
“Awalnya petugas kebersihan mencurigai tas kuning yang tergeletak di bahu jalan tol. Setelah dibuka, ternyata isinya amunisi. Temuan itu kemudian dilaporkan ke pihak Jasa Marga, PJR, dan diteruskan ke Polres Madiun,” jelas Iptu Anita.
2. Polisi periksa saksi hingga telusuri CCTV

Untuk kepentingan penyelidikan, polisi sudah memeriksa dua orang saksi dari pihak pengelola tol. Selain itu, Polres Madiun juga berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur untuk menelusuri asal-usul ratusan peluru tersebut.
“Analisis rekaman CCTV di sekitar lokasi terus dilakukan untuk mencari petunjuk siapa pemiliknya. Saat ini masih dalam proses dan setiap perkembangan akan segera kami informasikan,” tambah Anita.
3. Warga sekitar ikut dibuat resah

Temuan tas berisi amunisi di jalur tol ramai diperbincangkan warga. Banyak yang khawatir benda berbahaya itu terkait tindak kriminal atau penyalahgunaan senjata api. Meski begitu, polisi memastikan masyarakat tidak perlu panik dan diminta menunggu hasil penyelidikan resmi.