Gabah Mahal, Produsen Beras Premium Madiun Hentikan Produksi

- Harga gabah tinggi membuat CV Martindo Rice Indonesia menghentikan produksi beras premium sementara.
- Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun menyatakan penghentian produksi sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
- Meski produksi terhenti, stok beras premium di pasaran masih aman karena teknologi pengolahan beras premium yang dimiliki CV Martindo.
Madiun, IDN Times – Penertiban beras oplosan oleh pemerintah membuat produsen beras premium di Madiun, CV Martindo Rice Indonesia, menghentikan produksi sementara. Keputusan ini sempat memicu perhatian, sebab di Kabupaten Madiun hanya ada satu produsen beras premium.
1. Harga gabah tinggi

Pada 4 Agustus 2025, CV Martindo mengedarkan surat terbuka kepada konsumen dan distributor Beras Bulan Emas, Beras Palur, serta Beras Palur Ping. Surat itu berisi permohonan maaf karena perusahaan harus menghentikan produksi beras hingga batas waktu yang belum ditentukan. Alasannya, harga gabah melonjak tajam sementara perusahaan tetap berkomitmen mematuhi aturan pemerintah terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) dan menjaga kualitas beras premium maupun medium.
“Iya mas memang kita berhenti sementara karena harga gabah yang tinggi. Sekarang harga gabah sudah turun jadi kita sudah mulai produksi lagi,” kata pemilik CV Martindo, Suwito, kepada IDN Times, Kamis (14/8/2025).
2. DKPP: Bukan pelanggaran, tapi bentuk kepatuhan

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun memastikan penghentian produksi ini bukan akibat pelanggaran. Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Cahyo Sukmono Djati, menjelaskan, keputusan tersebut adalah bentuk kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
“Tidak ada masalah hukum, ini murni ketaatan terhadap aturan,” ujarnya.
Menurut Cahyo, kekhawatiran pemilik usaha muncul karena adanya perbedaan hasil pengukuran kadar beras pecah antar alat. Hal itu dikhawatirkan dapat memicu persepsi keliru di pasar.
3. Kondisi stok beras premium di pasaran

Meski produksi sempat terhenti, DKPP memastikan pasokan beras premium untuk masyarakat masih aman. Di Pasar Nglames, misalnya, beras premium masih tersedia, meskipun harganya sedikit lebih tinggi dibanding beras medium.
Teknologi pengolahan beras premium yang dimiliki CV Martindo menjadi alasan mengapa hanya mereka yang memproduksi varian tersebut di Kabupaten Madiun.