Madiun, IDN Times – Di sudut tenang Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur terdengar suara mesin beradu dengan kayu, memecah keheningan sore. Suara itu datang dari bengkel sederhana milik Jujuk Joko Sulistyo (43), seorang perajin gitar yang karyanya telah merambah pasar internasional. Dari balik dinding kayu dan tumpukan serpihan bahan baku, tangan Jujuk merakit mimpi demi mimpi para musisi dari berbagai penjuru dunia.
Tak banyak yang tahu bahwa pria ramah ini telah menekuni dunia luthier, sebutan bagi pembuat alat musik berdawai, selama lebih dari satu dekade. Namun kisahnya bukan hanya tentang keterampilan tangan, melainkan juga tentang dedikasi, kecintaan terhadap musik, dan keberanian memulai dari nol.