Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kabag Ops Polrestabes Surabaya, AKBP Wibowo. (Dok. IDN Times)
Kabag Ops Polrestabes Surabaya, AKBP Wibowo. (Dok. IDN Times)

Intinya sih...

  • Pengamanan kota Surabaya diperketat menjelang penutupan tahun 2025

  • Penyekatan dilakukan di titik-titik strategis yang rawan gangguan Kamtibmas

  • 1.256 personel gabungan disiagakan untuk memberikan respons cepat terhadap potensi gangguan keamanan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Polrestabes Surabaya memperketat pengawasan dan pengamanan kota menjelang penutupan akhir tahun 2025. Sejumlah hal pun disiapkan untuk mencegah potensi terjadinya ganguan kamtibmas.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfi Sulistiawan melalui melalui Kabag OPS AKBP Wibowo mengatakan, pihaknya akan memperkuat pengamanan kota dengan melakukan penyekatan di sejumlah titik strategis. Titik-titik tersebut yang paling rawan gangguan Kamtibmas.

"Langkah tersebut menjadi bagian dari antisipasi terhadap kemungkinan munculnya kelompok-kelompok tertentu yang berpotensi menciptakan suasana tidak kondusif di Surabaya," tutur Wibowo, pada Jumat (26/12/2205).

Dalam pengamanan malam pergantian tahun, Wibowo mengatakan anggota Polrestabes Surabaya memberi perhatian khusus pada potensi kerawanan yang kerap muncul setiap akhir tahun. Aktivitas balap liar, penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi, serta konvoi kendaraan dari luar daerah menjadi fokus utama pengawasan aparat kepolisian.

"Langkah preventif ini bertujuan agar momentum pergantian tahun dapat dirayakan masyarakat dengan rasa aman, tertib, dan penuh kenyamanan, tanpa gangguan yang meresahkan pengguna jalan maupun warga sekitar," jelasnya.

Selain pengamanan lalu lintas dan aktivitas jalanan, Polrestabes Surabaya juga menegaskan larangan pesta kembang api sebagaimana telah disampaikan oleh pemerintah pusat. Larangan ini berlaku demi menjaga keselamatan publik serta mencegah potensi kebakaran dan gangguan keamanan lainnya.

"Apabila ditemukan penggunaan kembang api sebelum malam pergantian tahun, langkah awal yang dilakukan adalah pendekatan persuasif melalui sosialisasi," ungkap diam

Namun, jika pada saat malam Tahun Baru masih ditemukan pelanggaran, maka penindakan tegas akan diberlakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah yang berlaku.

Untuk mendukung pengamanan tersebut, Polrestabes Surabaya menyiapkan sebanyak 1.256 personel gabungan. Seluruh personel akan disebar ke berbagai titik rawan yang mencakup wilayah Surabaya Selatan, Barat, Utara, dan Timur.

"Penyebaran personel ini diharapkan mampu memberikan respons cepat terhadap setiap potensi gangguan keamanan, sekaligus menghadirkan rasa aman bagi masyarakat yang beraktivitas di malam pergantian tahun," jelasnya.

Menutup rangkaian pengamanan, AKBP Wibowo mengajak seluruh warga Kota Surabaya untuk bersama-sama menyambut Tahun Baru 2026 dengan cara yang positif dan bermartabat. Masyarakat diimbau untuk tidak menggelar pesta kembang api, menghindari euforia berlebihan, serta tetap mematuhi aturan yang telah ditetapkan.

"Dengan sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat, Surabaya diharapkan dapat memasuki Tahun Baru 2026 dalam suasana aman, damai, dan penuh harapan," pungkas dia.

Editorial Team