Terkait ketupat, Kiai Safrudin menjelaskan kalau ngaku lepat dalam bahasa Jawa. Artinya mengaku salah. Oleh karena itu orang yang habis berpuasa, dia sudah diampuni dosanya oleh Allah.
"Kalau puasanya diterima maka dia meminta maaf sesama umat manusia supaya diampuni oleh Allah SWT," terangnya.
"Dan di dalam ketupat itu Sunan Kalijaga itu dibungkus dengan janur artinya jaa nurun jadi datanglah cahaya, artinya bahwa cahaya Islam itu datang maka beras yang asalnya satu-satu dibungkus. Artinya Indonesia membawa kesatuan dan persatuan," dia menambahkan.
Jadi sebenarnya ketupat sebagai simbol kalau sudah puasa maka orang itu mengaku lepat, orang itu jadi tawadhu' alias tidak sombong. Diikat dalam satu tempat berupa janur.