Surabaya, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) bergerak cepat menindaklanjuti peringatan dini BMKG terkait potensi cuaca ekstrem hingga akhir 2025. Atas instruksi Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Pemprov Jatim mulai menyiapkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara mandiri untuk menekan risiko bencana hidrometeorologi.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, mengatakan OMC biasanya dilakukan bersama pemerintah pusat, namun tahun ini Pemprov mengambil langkah cepat dengan menggandeng BMKG dan Puspenerbal Juanda.
"Sebagaimana arahan Ibu Gubernur, Jatim harus merespons cepat imbauan kewaspadaan cuaca ekstrem dari BMKG. OMC ini menjadi langkah antisipasi untuk mencegah banjir, banjir bandang, longsor hingga puting beliung,” ujar Gatot, Senin (8/12/2025).
Aksi perdana OMC dilakukan pada Jumat siang menggunakan pesawat Cessna Caravan 208 PK-SNM dari Baseops Lanudal Juanda. Penyemaian bahan dilakukan di atas wilayah selatan Malang, Pasuruan, dan Jombang—daerah yang sejak sehari sebelumnya diguyur hujan deras.
"Mulai pekan lalu hingga akhir tahun, setiap kali BMKG mendeteksi awan berpotensi ekstrem di Jawa Timur, OMC akan segera digerakkan,” tegasnya.
Sementara itu, laporan Pusdalops BPBD Jatim mencatat banjir masih terjadi di tiga daerah. Yakni Jombang, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Pasuruan. Namun banjir akibat hujan intens pada Kamis malam dilaporkan mulai surut.
Pemprov Jatim memastikan operasi ini akan berjalan intensif sebagai upaya pencegahan dini agar tidak terjadi kerusakan dan korban jiwa akibat cuaca ekstrem.
